Rahmat Fadilah Pohan Terpilih sebagai Dirut Baru Bank Sumut, Targetkan IPO di 2022 Mendatang

Pelayananpublik.id- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) Bank Sumut yang digelar Jumat (10/9) memutuskan untuk menetapkan Rahmat Fadilah Pohan sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Bank Sumut untuk masa jabatan 2021 s/d 2025 menggantikan Muchammad Budi Utomo (Alm) yang telah meninggal dunia 15 April 2021 silam.

Berdasarkan keputusan pemegang saham RUPS LB sebelumnya, tepatnya tanggal 7 Mei 2021 yang sudah mengusulkan dua calon yaitu Direktur Operasional Rahmat Fadillah Pohan dan Komisaris Independen Brata Kesuma untuk mengikuti proses uji kepatutan dan kelayakan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, Wali Kota Medan, Wali Kota Binjai, Bupati Deli Serdang, Bupati Tapanuli Selatan Dolly Pasaribu, Wali Kota Tebing Tinggi, seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Bank Sumut turut mengesahkan rangkaian agenda lainnya. Diantaranya terkait pembayaran laba ditahan Tahun buku 2019 dan Tahun buku 2020 Bank Sumut. Serta persetujuan untuk penerbitan saham seri B maksimal 30% dan menjadi PT.Bank Sumut Terbuka (Tbk)

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Wagub Sumut juga mengatakan, dengan terpilihnya Rahmat Fadilah Pohan sebagai Direkur Utama PT Bank Sumut, maka akan dibuka lowongan untuk mengisi kekosongan jabatan Direktur Operasional baik dari internal maupun eksternal Bank Sumut.

Selain berharap agar dirut baru Bank Sumut mampu menciptakan tim yang solid, Musa juga berharap dibawah kepemimpinan Rahmat Pohan, Bank Sumut akan mendapatkan keuntungan yang lebih baik.

“Pak Rahmat Pohan harus memberikan keuntungan dalam menjalankan perbankan, karena pemegang saham adalah setiap pemerintah daerah. Dimana keuntungan akan dikembalikan ke daerah sebagai peningkatan PAD. Dengan IPO, diharapkan mampu membawa perusahaan perbankan menjadi lebih baik,” kata Musa.

Dia juga menyampaikan bahwa keputusan mengijinkan Bank Sumut untuk melakukan aksi korporasi IPO, ada beberapa hal yang harus disetujui oleh para pemegang saham.

“Untuk menuju Bank Sumut menjadi perusahaan perbankan OJK atau IPO, ada beberapa pekerjaan yang harus disetujui para pemegang saham. Pertama untuk menentukan konsultan pendamping dan juga saham maksimal 30% yang akan ditawakan ke masyarakat,” kata Musa.

Dirut Bank Sumut terpilih Rahmat Fadilah Pohan turut memaparkan bahwa yang menjadi fokus utamanya setelah terpilih sebagai Dirut Bank Sumut adalah digitalisasi Bank Sumut. Digitalisasi Bank Sumut yang sudah cukup bagus dan dengan tingkat kesehatan bank diposisi II, ditargetkan pada tahun 2022 akan bersaing dan lebih bagus dalam digitalisasi.

“Target kami ditahun 2022, Bank sumut akan mampu bersaing dengan bank-bank yang digitalisasinya sudah lebih advance dari bank Sumut. Tentunya kami akan kejar ketinggalan ini, agar kepercayaan masyarakat menjadi lebih baik untuk PT Bank Sumut,” terang Rahmat.

Rahmat Pohan juga menambahkan bahwa 30% saham setara dengan 5 miliar lembar saham, yang dialokasikan untuk memperkuat modal dan ekspansi bisnis.

“Rencananya 5 miliar lembar saham digunakan untuk memperkuat modal dan ekspansi bisnis dengan harga saham yang ditentukan oleh masyarakat terhadapt PT Bank Sumut,” pungkas Rahmat.

Dirut Bank Sumut terpilih Rahmat Pohan menjelaskan, untuk proses penawaran saham Perdana IPO Bank Sumut sendiri saat ini tengah melakukan konsolidasi yang akan mendampingi Bank Sumut dalam proses IPO, Bank Sumut sendiri menargetkan untuk melantai di bursa saham pada Bulan Juni/Juli Tahun 2022 mendatang. (*)