Pelayananpublik.id- Seiring berakhirnya PPKM, mobilitas masyarakat pun semakin tinggi. Hal ini membuat pemerintah khawatir kasus Covid-19 kembali melambung tinggi.
Untuk itu pemerintah mengupayakan skrining kesehatan lewat aplikasi Peduli Lindungi. Bahkan aplikasi ini rencananya akan diberlakukan untuk semua moda transportasi bukan hanya penerbangan saja.
Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (23/8/2021).
“Pemerintah juga akan mendorong penggunaan Aplikasi PeduliLindungi bagi seluruh moda transportasi baik itu kereta api, bis umum, kapal api dan penyeberangan yang saat ini baru digunakan di sektor penerbangan saja,” katanya dikutip dari Merdeka.com.
Pemerintah, kata Luhut, telah menerapkan uji coba protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai sarana skrining untuk mengurangi penularan Covid-19.
Adapun uji coba dilakukan di tempat-tempat publik dan keramaian, seperti mall atau pusat perbelanjaan, venue olahraga outdoor, dan pabrik-pabrik industri.
“Sistem dan mekanisme ini penting agar kita bisa menekan laju penambahan kasus pada saat aktivitas masyarakat meningkat,” ujarnya.
Berdasarkan laporan yang diterima, 5,9 juta orang melakukan skrining Aplikasi PeduliLindungi. Adapun, 12.459 orang di antaranya tidak diperkenankan melakukan aktivitas oleh sistem.
Ia menyampaikan bahwa penyesuaian PPKM berdampak pada kenaikan mobilitas dan aktivitas masyarakat. Sebagaimana data dari Indeks Komposit dan Mobilitas Google.
Di satu sisi, dia menambahkan, ini merupakan satu hal yang positif karena pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat berjalan dengan cepat. Namun di sisi lain, peningkatan mobilitas masyarakat berpotensi meningkatkan penyebaran kasus. (*)