BPS: 20% Orang Indonesia Menolak Disuntik Vaksin Covid-19

Pelayananpublik.id- Vaksinasi merupakan salahsatu cara agar Indonesia segera lepas dari pandemi Covid-19. Sebab jika sebagian besar warga sudah divaksin, maka herd immunity akan terbentuk, sehingga efek dari penularan Covid-19 tidak akan terlalu parah seperti sekarang.

Sayangnya tidak semua warga antusias untuk divaksinasi. Ada sebagian warga yang menolak untuk disuntik vaksin karena berbagai alasan.

Menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 20 persen masyarakat Indonesia masih menolak vaksinasi Covid-19.

Hal itu dikatakan Kepala BPS, Margo Yuwono dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (2/8/2021).

“Dari hasil survei masih ada sebagian masyarakat belum melakukan vaksinasi karena khawatir dengan efek samping dan tidak percaya efektivitas vaksin sebanyak 20% belum melakukan vaksinasi,” jelasnua.

Adapun alasan masyarakat yang tidak mau divaksin adalah 15,8 persen karena mengkhawatirkan, karena tidak percaya efektivitas vaksin sebanyak 4,2%.

Sementara 26,3% lainnya masih mencari lokasi yang menyediakan kuota vaksinasi. Ada 21,2% responden sudah terjadwal tetapi memang belum waktunya melakukan vaksinasi.

Selain itu, ada juga 32,5% warga yang belum bisa divaksin dengan alasan kesehatan, ibu hamil, sarana dan akses jalan yang sulit ditempuh.

BPS melakukan jajak pendapat secara daring (online) untuk melihat perilaku masyarakat saat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Salah satunya adalah tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Survei ini digelar pada 13-20 Juli 2021 dengan jumlah responden 212.762 orang. Sebagian besar responden yaitu 55,2% adalah perempuan, dan sisanya laki-laki. Sementara responden di Jawa-Bali adalah 71,3%. (*)