Cara Budidaya Semangka yang Benar Agar Hasil Optimal

Pelayananpublik.id– Siapa yang tidak tahu buah segar semangka. Buah yang kaya akan kandungan air dan vitamin ini seringkali dicari saat udara panas.

Buah ini adalah salah satu jenis buah yang sangat populer Indonesia.

Aktivitas pertanian semangka di Indonesia juga masih tinggi serta masih menjanjikan keuntungan yang menggiurkan.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Namun untuk mencapai keuntungan yang mmaksimal, Anda tentu perlu membekali diri dengan pengetahuan khususnya cara budidaya semangka yang benar.

Sebab walaupun faktor harga juga berperan dominan. Setidaknya keberhasilan budidaya mampu meninimalkan tingkat kerugian saat harga jual sedang jatuh di pasaran.

Berikut kami rangkum cara budidaya semangka yang benar.

1. Syarat Tumbuh

Semangka bisa tumbuh dengan baik di daerah yang curah hujannya 40-50 mm/bulan dan suhu optimalnya ± 25-30O C.

Semangka cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl dengan ketinggian tempat optimal 300 mdpl.

Semangka juga harus ditanam di tanah yang cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan tanah kebun/persawahan yang telah dikeringkan. Yang paling ideal adalaj jenis tanah geluh berpasir dengan Keasaman tanah (pH) 6 – 6,7.

Jika budidaya semangka dilakukan di tanah berat, maka akan menekan laju pertumbuhan, kualitas buahnya pun rendah, buah semangka pecah-pecah.

Lokasi budidaya semangka sebaiknya dipilih bukan bekas lahan penanaman semangka atau tanaman sefamili. Usahakan lahan tidak ditanami tanaman sefamili selama 2 tahun agar diperoleh hasil optimal.

2. Pembibitan

Proses pembibitan semangka dilakukan dalam sungkup, atau rumah pembibitan untuk melindungi bibit muda.

Selain itu, Anda perlu menyiapkan media semai dengan komposisi 10 ltr pupuk kandang, 20 ltr tanah, 150 g NPK halus. Setelah itu masukkan media campuran tersebut ke dalam polibag. Lalu letakkan bibit, taburi tipis dengan media tanam. Tunggu hingga bibit tumbuh dan muncul 3-4 helai daun baru bisa ditanam.

3. Pengolahan Lahan

Seperti pengolahan lahan untuk media tanam tumbuhan lainnya, lahan perlu dicangkul atau dibajak agar gembur.

Kemudian Anda juga harus membuat bedengan untuk menghindari tanaman tergenang air.

Setelah itu, berikan kapur pertanian sebanyak 1,5 ton/ha untuk pH tanah di bawah 6, pemberian pupuk kandang fermentasi sebanyak 1,5 ton/ha dan pemberian NPK (15:15:15) 100 kg/ha. Kemudian dilakukan pengadukan/pencacakan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur dengan tanah.

Bedengan dibuat selebar 5 meter, jarak antar bedengan 60 cm serta tinggi bedengan 40-60 cm. Dalam satu bedengan selebar 5 meter terdapat dua bedengan tanam selebar 1 meter.

Kedua bedengan tanam tersebut dibuat miring ke arah tengah, pada titik tengah pertemuan kedua bedengan dibuat saluran air selebar 20 cm, kedalaman 10 cm.

4. Penanaman

Sebelum menanam bibit, Anda perlu membuat lubang tanaman seminggu sebelumnya. Lubang itu dibuat dengan kedalaman kedalaman 8-10 cm dan berjarak 20-30 cm dari tepi bedengan dengan jarak antara lubang sekitar 90-100 cm.

Penanaman sebaiknya dilakukan saat pagi hari sebelum jam 10.00 atau sore hari setelah jam 15.00 untuk menghindari tanaman mengalami stress tinggi akibat sengatan terik matahari.

4. Pemeliharaan Tanaman Semangka

Pemeliharaan dan perawatan tanaman semangka meliputi penyulaman, pemangkasan dan pembentukan tajuk, sanitasi lahan dan pengairan, pemupukan susulan, pemeliharaan buah, serta pengendalian hama penyakit tanaman.

Penyulaman tanaman semangka paling lambat dilakukan umur 3 hari setelah tanam (HST) sampai umur tanaman 10 hari.

Selain penyulaman, diperlukan juga pemangkasan dan pembentukan tajuk. Pemangkasan dilakukan dengan membuang cabang tidak produktif untuk membentuk percabangan optimum.

Kegiatan ini bertujuan menyeragamkan pertumbuhan tanaman semangka, menjamin proses produksi berlangsung maksimal, menekan resiko serangan hama penyakit, serta merangsang tumbuhnya tunas-tunas produktif.

Perawatan lainnya adalah pembersihan gulma, pemusnahan ranting atau cabang bekas pemangkasan, serta pencabutan dan pemangkasan bagian tanaman semangka terserang hama penyakit.

Budidaya semangka pada dasarnya tidak membutuhkan air yang terlalu banyak. Walaupun demikian proses fotosintesis sangat membutuhkan air.

Terkait penyiraman, sebelum tanam dan setelah tanam, bibit semangka disiram cukup basah agar bibit tidak stress kekeringan sehingga dapat segera beradaptasi dengan kondisi di lahan.

Tiga hari setelah tanam lakukan pengontrolan, jika terjadi kekeringan maka tanaman semangka yang baru dipindah ke lahan harus segera diairi. Hal ini perlu diperhatikan karena fase-fase ini akar tanaman semangka belum tumbuh dan masih dalam tahap penyesuaian diri dengan lingkungan barunya.

Ketika musim kemarau pengairan dilakukan dua hari sekali sampai menjelang berbunga, atau sekitar 21 HST. Menjelang pembungaan atau sebelum bunga mekar perlu dilakukan penggenangan lahan setiap hari, hal ini bertujuan menjaga kerontokan bunga.

Setelah memasuki proses pembungaan sebaiknya lahan tidak diairi dulu agar pembentukan buah semangka tidak terganggu serta buahnya tidak mudah pecah.

Sewaktu buah semangka sudah sebesar telur ayam perlu dilakukan pengairan, hal ini bertujuan menjaga kelembaban lahan agar tetap stabil serta ukuran buah bisa optimal.

Setelah dilakukan seleksi buah semangka, kelembaban lahan perlu dijaga sampai sekitar 23 hari dari bunga mekar.

Fase ini merupakan fase pembentukan buah, apabila kekurangan air maka kulit buah semangka akan mengeras, kemudian setelah diairi kembali buah semangka akan banyak yang pecah kemudian membusuk. Setelah 24 hari semenjak pembungaan, pengairan sedikit demi sedikit harus dikurangi.

Hingga 10 hari menjelang panen, pengairan dihentikan agar lahan menjadi kering, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh kadar gula tinggi dalam buah semangka, serta memudahkan pemanenan semangka.

Pemupukan dilakukan pada awal penanaman. Pupuk susulan pertama diberikan umur 5 hst menggunakan pupuk NPK 15-15-15 dan ZK, dosis 3 kg NPK dan 1 kg ZK dilarutkan ke dalam air sebanyak 1 drum (200lt air), larutan ini untuk 1000 tanaman, tiap tanaman dikocor 200 ml.

Pupuk susulan kedua diberikan umur 15 hst menggunakan pupuk NPK 15-15-15, dosis 4kg NPK 15-15-15, 2kg ZK dilarutkan dalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, tiap tanaman diberikan 200ml.

Pupuk susulan ketiga diberikan setelah seleksi buah (25-30 hst) menggunakan pupuk NPK 15-15-15, dosis 4kg NPK 15-15-15 dilarutkan dalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, tiap tanaman diberikan 200ml.

Pupuk susulan keempat diberikan 7-10 hari setelah pemupukan ketiga menggunakan pupuk NPK 15-15-15, dosis 4kg NPK 15-15-15 dilarutkan dalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, tiap tanaman diberikan 200ml.

Ketika sudah berbuah, buah semangka juga perlu dirawat. Buah semangka yang tidak bagus diambil lalu dimusnahkan.

Kemudian perlu dilakukan pembalikan pada buah semangka yang sehat. Ini dilakukan agar bagian buah semangka di bawah bertukar posisi dengan bagian buah yang berada di atas. Hal ini bertujuan mengurangi kelembaban berlebihan pada salah satu sisi buah semangka serta memberikan penyinaran berimbang di seluruh bagian buah.

5. Pengendalian Hama

Pengendalian hama yang benar adalah kunci suksesnya budidaya semangka. Adapun beberapa penyakit semangka adalah:

– Busuk Ujung Buah (blossom-end rot) yakni disebabkan kekurangan kalsium. Serangan penyakit akan lebih berat apabila budidaya semangka dilakukan di daerah berudara panas, kering, serta berangin yaitu ketika terjadi kondisi kekurangan air.

Pengendalian masalah busuk ujung buah dapat dilakukan dengan pemberian pupuk berkandungan kalsium tinggi.

– Pecah Daging Buah, yakni akibat pertumbuhan labil (tidak stabil), yaitu pertumbuhan terlalu cepat pada satu fase serta terlalu lambat pada fase selanjutnya atau sebaliknya.

Gejala serangan ditandai adanya buah semangka berbentuk tidak normal serta berasa hambar, daging buah tidak sempurna bahkan sampai retak-retak.

Adapun pengendaliannya adalah dengan perlakukan atau perawatan tanaman secara tepat sesuai teknik budidaya.

– Buah hambar, biasanya karena kekurangan berbagai unsur hara, terutama unsur kalium, magnesium, maupun boron. Pengendalian masalah ini dapat dilakukan dengan pemupukan berimbang sesuai cara pemupukan di atas.

6. Proses Panen

Panen merupakan kegiatan memetik buah semangka siap panen atau mencapai kematangan optimal sesuai standar permintaan pasar.

Walaupun kualitasnya bagus, namun jika pemanenan dilakukan secara tidak benar maka dapat menurunkan kualitas buah semangka secara signifikan.

Adapun penentuan masa panen adalah berdasarkan umur ketika terjadi penyerbukan. Panen buah semangka dilakukan sekitar 27-30 hari setelah penyerbukan.

Adapun ciri-ciri fisik buah adalah sebagai berikut :

– Warna maupun tekstur kulit buah semangka terlihat bersih, jelas, serta mengkilap.

– Sulur kecil di belakang tangkai buah telah berubah warna menjadi cokelat tua serta mengering.

– Bila buah semangka diketuk menggunakan jari terdengar suara agak berat.

– Tangkai buah semangka mengecil hingga terlihat tidak sebanding dengan ukuran buah itu sendiri.

– Bagian buah semangka yang terletak di atas landasan berubah warna dari putih menjadi kuning tua.

Demikian ulasan mengenai cara budidaya semangka yang benar. Semoga bermanfaat. (*)