Pelayananpublik.id- Salahsatu masalah pada Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia adalah stunting. Sehingga pemerintah sedang gencar memeranginya dengan sosialisasi kepada para orangtua yang memiliki bayi.
Namun, masalah lain yang harus diwaspadai selain stunting yang dialami anak Indonesia adalah mental disorder.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo.
“Tantangan tidak hanya pada stunting sebetulnya untuk kualitas SDM, tetapi juga data menunjukkan mental emotional disorder itu juga meningkat dari tahun ke tahun,” kata dia dikutip dari Republika.
Ia mengatakan peningkatan yang terjadi pun cukup signifikan, di mana penelitian kesehatan dasar lima tahun sebelumnya angkanya 6,1 di antara remaja mengalami mental emotional disorder.
“Yang sekarang ini mencapai 9,8, sehingga stunting yang 27,6 ditambah beban mental emotional disorder ada difabel, ada autisme, ada napza,” ungkapnya.
Hasto mengatakan, Mental Emotional Disorder ini sangat memengaruhi kualitas SDM dalam rangka rakyat Indonesia emas. Untuk itulah pentingnya para profesor dan para senior bisa mendapat masukan dari para ahli untuk masalah-masalah yang multi sektor.
Hasto mengingatkan, bonus demografi tidak akan berjalan lama, sehingga 2035 diperkirakan sudah menutup celahnya.
“Kalau kita tidak memanfaatkan untuk kesejahteraan maka sulit mendapatkan bonus kesejahteraan dari bonus demografi, jangan sampai kita kemudian growing old before growing rich ini saya kira sangat menyedihkan karena bangsa kita melalui celah bonus demografi tidak lama,” kata dia. (*)