Pelayananpublik.id- Tes keberadaan Covid-19 dalam tubuh manusia kini bisa dilakukan dengan banyak cara. Mulai dari sampel darah, sampel lendir di hidung dan mulut, nafas, dan yang terbaru adalah lewat air liur.
Metode terakhir digunakan lewat alat tes RT Lamp Saliva dari PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe).
Alat tes terbaru ini diklaim memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dalam mendeteksi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bila dibandingkan tes cepat antigen.
Hal itu dikatakan Head External Communication PT Kalbe Farma Tbk Hari Nugroho, dikutip dari Kontan, Rabu (30/6/2021).
Menurut dia, metode RT Lamp ini tergolong baru dalam testing Covid-19 karena dikategorikan tes diagnostik, bukan tes cepat sehingga akurasinya lebih baik dari tes cepat antigen.
Dalam keterangannya Hari mengatakan metode RT Lamp (Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification) dapat mendeteksi secara spesifik asam nukleat yang merupakan material genetik dari virus SARS CoV-2.
RT Lamp adalah tes molekular yang termasuk dalam kategori Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) bersama dengan RT–PCR dan TCM sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/ MENKES/ 446/2021.
Jika dilihat dari cara penggunaannya, alat ini pasti lebih nyaman digunakan karena tidak harus mencolok hidung dan mulut. Jadi tidak memicu muntah dan reaksi pada hidung sensitif.
Jadi metode ini cocok digunakan untuk anak-anak dan juga orang yang berhidung sensitif.
Kalbe juga mengklaim performa akurasi tes RT Lamp dengan sampel air liur ini juga tinggi, sensitivitas 94 persen dan spesifisitas 98 persen, kata IVD Division Research Manager Stem Cell and Cancer Institute, Akterono D Budiyati.
Layanan RT Lamp sampai saat ini dilayani oleh Laboratorium Klinik KalGen Innolab dengan merk InnoLAMP yang melayani masyarakat umum atau sebagai rujukan dari fasilitas kesehatan yang bekerja sama, terutama untuk area Jabodetabek.
Untuk biaya, saat ini jika Anda ingin tes Covid-19 dengan RT Lamp Saliva silakan siapkan uang Rp420 ribu, dan hasil dapat diketahui dalam sembilan jam.
Meskipun saat ini pemeriksaan RT Lamp Saliva telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan berdasarkan metode deteksi molekuler atau Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) dengan teknologi RT-LAMP seperti RT-PCR, namun sayangnya pemeriksaan RT Lamp Saliva ini masih dalam proses untuk mendapat persetujuan sebagai dokumen persyaratan perjalanan. (*)