Pelayananpublik.id- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 Rp138,1 triliun.
Dengan demikian defisit APBN periode April 2021 meningkat hampir dua kali lipat pada April 2021 dibandingkan dengan tahun lalu atau naik 85,5 persen.
Begitupun Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengatakan angka tersebut relatif kecil.
“Ini akan kita coba jaga tanpa menganggu tren pemulihan ekonomi kita,” katanya dikutip dari Bisnis, Senin (24/5/2021).
Ia menjelaskan pendapatan negara hingga akhir April sebesar Rp585 triliun atau 33,5 persen dari APBN.
Angka tersebut naik 6,5 persen dibandingkan dengan jumlah pendapatan di periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan belanja negara tercatat tumbuh 15,9 persen yakni Rp723 triliun atau 26,3 persen dari APBN.
“Keseimbangan primer kita pada April yaitu Rp36,4 triliun. Itu lebih rendah dibandingkan Maret. Jadi ada perbaikan,” jelasnya.
Ia juga mengatakan dengan defisit sebesar Rp138,1 persen, itu berarti sudah mencapai 0,83 persen dari produk domestik bruto (PDB). Berdasarkan APBN 2021, batas atasnya adalah 5,7 persen.
Pembiayaan anggaran mencapai Rp392,2 triliun atau 39 persen dari APBN. Angka ini naik 74,2 persen dibandingkan tahun lalu. Lalu sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan atau silpa sebesar Rp254,2 triliun. (*)