Kasus Meningkat, Satgas Covid-19 Ingatkan Pulau Sumatra Zona Merah dan Oranye

Pelayananpublik.id- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah dan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Apalagi setelah libur panjang Lebaran 2021, diprediksi akan ada lonjakan kasus Covid-19.

Hal itu bukan berlaku di pulau Jawa saja melainkan juga daerah lain seperti Pulau Sumatera.

Bahkan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut, hampir seluruh wilayah di Pulau Sumatra masuk ke dalam zona merah dan oranye Covid-19.

Zona merah, sebut dia, artinya berisiko tinggi menularkan virus corona, sementara zona oranye berisiko sedang.

“Yang perlu kita cermati, Pulau Sumatra dalam posisi hampir semuanya berada pada zona oranye dan merah yang relatif meningkat selama satu bulan terakhir ini,” kata Doni dikutip dari Kontan.co.id.

“Kasus aktif yang meningkat setelah libur panjang berada pada kisaran 78%-119%, sedangkan angka kematian berkisar 46%-75%. Ini terjadi setiap libur panjang,” ujar Doni.

Menurut Doni, dalam beberapa minggu terakhir pemerintah bekerja keras untuk memastikan pencegahan lonjakan kasus virus corona akibat masa libur Lebaran.

Salah satu upaya yang ditempuh yakni menerapkan program karantina mandiri bagi masyarakat yang kembali dari bepergian. Program ini disampaikan melalui posko-posko penanganan Covid-19 yang ada di daerah.

Ia juga meminta para tokoh daerah dan masyarakat bekerja sama dalam hal ini. Ia mengatakan, semua pihak harus berperan untuk mencegah lonjakan kasus virus corona.

“Kepada seluruh pimpinan, kepada seluruh komunitas, untuk mengingatkan mereka yang kembali dari daerah-daerah zona merah dan zona oranye, mohon berkenan untuk melakukan karantina mandiri di kediaman,” kata Doni.

Sementara Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengungkap, kasus aktif Covid-19 di Indonesia meningkat di 15 provinsi.

Peningkatan kasus aktif mayoritas terjadi di wilayah Pulau Sumatera.

“Kalau kita lihat 15 provinsi kasus aktifnya meningkat yaitu Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI, Maluku, Banten, NTB, Malut, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan,” katanya.

Dan data terbaru menunjukkan bahwa kasus aktif nasional berada di angka 5,2%. Sementara kasus aktif global mencapai 11,09%, artinya kenaikan kasus di Indonesia masih di bawah global dan masih terkendali. (*)