Selama Pandemi, Nilai Ekspor Indonesia ke China Meningkat, Paling Banyak Aluminium

Pelayananpublik.id- Pandemi Covid-19 tidak menghalangi perdagangan lintas negara dari Indonesia ke China.

Pasalnya, ekspor Indonesia ke China justru meningkat tajam dibanding tahun 2019.

Peningkatan ekspor Indonesia itu tercermin dari penurunan tajam defisit Indonesia atas China selama kurun 2020 dibandingkan dengan 2019.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Menurut data Kepabeanan China, total nilai perdagangan Indonesia dengan China pada 2020 mencapai 78,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan nilai total perdagangan tersebut, nilai ekspor Indonesia ke China mencapai 37,4 miliar dolar AS, tumbuh 10,10 persen dibandingkan dengan nilai total ekspor Indonesia ke China 2019.

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun menyebut nilai impor Indonesia dari China pada 2020 mencapai sekitar 41 miliar dolar AS, turun sebesar 10.13 persen dibandingkan total nilai impor tahun lalu.

“Nilai ekspor Indonesia pada 2020 mengalami peningkatan signifikan. Jika pada 2019 nilai ekspor Indonesia dibandingkan negara anggota ASEAN berada di peringkat ke-5, tahun 2020 kita naik menjadi peringkat ke-4,” katanya dikutip dari Republika Online.

Selain itu, lanjut dia, nilai defisit Indonesia terhadap China juga mengalami penurunan hingga 68.96 persen. Pada 2019, nilai defisit Indonesia terhadap China sampai 11,7 miliar dolar AS. Sedangkan pada 2020 nilai defisit Indonesia hanya 3,6 miliar dolar AS.

“Tahun 2021 tentunya bersama-sama kita masih harus berjuang dan bekerja sama untuk terus meningkatkan ekspor produk bernilai tambah ke China, agar prestasi dan kinerja 2021 bisa kita tingkatkan,” ujar Djauhari.

Adapun produk unggulan dan potensial Indonesia dalam periode ini tercatat mengalami peningkatan adalah alumunium dan produk turunannya, yang menunjukkan peningkatan ekspor terbesar yaitu 2031,53 persen.

Sementara, produk tekstil menyusul naik 1850,89 persen, lalu produk industri penggilingan yang naik hingga 1824,3 persen. (*)