Pelayananpublik.id- Netizen di Twitter dihebohkan dengan foto tangkapan layar Google Maps yang berisi tanda SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Tanda SOS itu terlihat di aplikasi Google Maps hingga hari ini, Rabu (20/1/2021).
Yang membuat heboh adalah dugaan netizen bahwa tanda SOS itu berasal dari korban Sriwijaya Air SJ-182 yang mungkin saja selamat dari kecelakaan pesawat yang terjadi pada 9 Januari 2021.
“Pak cek sinyal SOS di Pulau Laki,” kata akun @Tubagusilham27 di postingan Basarnas
“Pak cek tandas SOS di maps Pulau Laki, Pak. Barangkali ada something yang butuh bantuan bapak. Tapi kalau cuma ada orang iseng, toong dicegurin laut aja,” balas @anindyamahestri.
“Pak tolong cek Google Maps untuk Pulau Laki ada sinyal SOS pak. Semoga ada keajaiban untuk para korban Sriwijaya Air SJ182,” timpal @thiaraiiu.
Terkait ini, Kapolres Kepulauan Seribu, Ajun Komisaris Besar Polisi Eko Wahyu akan memastikan informasi ini. Setelah itu, pihaknya akan mengambil langkah tindak lanjut.
“Kami cek dulu,” kata Eko.
Sementara Badan SAR Nasional telah mengecek kembali ke Pulau Laki, Kepulauan Seribu untuk mencari kemungkinan korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Upaya ini sebagai tindaklanjut viralnya tanda SOS yang muncul di Pulau Laki berdasar Google Maps.
Namun, setelah melakukan penelusuran hasilnya nihil.
Diduga tanda SOS di Google Maps itu bisa saja berasal dari adanya nelayan yang mungkin mencari hasil laut di sana.
Basarnas memastikan tak ada tanda-tanda korban Pesawat Sriwijaya SJ-182 sama sekali di sana.
“Kami tidak menemukan apa-apa. Bisa saja itu nelayan disitu mungkin atau ada orang yang lagi cari burung atau apa. Bisa saja. Jadi, tidak ada apa-apa disitu,” kata Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas), Brigadir Jenderal TNI Rasman MS kepada wartawan, Rabu 20 Januari 2021.
Rasman menyebut, bisa saja nelayan berhenti di sana dan tidak melakukan perjalanan apabila cuaca buruk. Kemudian, sambil menunggu cuaca kembali normal nelayan yang berhenti memainkan telepon genggamnya.
Untuk diketahui, Direktur Operasional Basarnas, Brigjen Rasman MS mengatakan, sampai saat ini tim gabungan sudah menemukan 310 bagian tubuh penumpang Sriwijaya Air SJ 182. Lalu, serpihan kecil pesawat 60 kantong, kemudian serpihan besar 55 bagian. Selanjutnya Flight Data Recorder 1, dan casing Cockpit Voice Recorder (CVR) 1.
(*)