Pelayananpublik.id- Gempa 6,2 SR melanda Kabupaten Mamuju dan Majene Sulbar pada Jumat (15/1) pagi. Saat ini korban meninggal bertambah menjadi 42 orang.
Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan tercatat 300 unit rumah tinggal mengalami rusak berat, dan tujuh unit bangunan fasilitas umum lainnya juga mengalami porak-poranda.
Kepala Pusat Data dan Komunikasi BNPB Raditya Jati dalam laporannya menyebut jumlah korban jiwa di Kabupaten Mamuju sebanyak 34 orang, dan delapan orang lainnya di Kabupaten Majene.
Adapun untuk bangunan fasilitas umum yang mengalami kerusakan berat, di antaranya Rumah Sakit Mitra Manakara. RSUD Kabupaten Mamuju, pun dalam kondisi hancur.
Ia menjelaskan gempa bumi itu juga membuat kerusakan parah di Pelabuhan Laut Mamuju. Jembatan Kuning, yang berada di Takandeang, Tapalang, Mamuju pun mengalami kondisi rusak parah. Di Majene, sebanyak 300 unit rumah tinggal rusak parah.
“Pendataan kerusakan akibat bencana gempa ini, masih terus dilakukan,” ujar Jati.
Adapun saat ini, terdapat tiga fasilitas umum yang dikabarkan masih dapat difungsikan untuk evakuasi, dan pertolongan.
Di antaranya, kata Jati, yakni RS Bhayangkara, dan RS Regional Provinsi Sulbar, serta RS Mamuju. Kondisi lain yang dilaporkan BNPB, yakni kebutuhan penerangan, dan sumber daya. Sampai Jumat (15/1) malam, Jati mengatakan, sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju, sudah mendapatkan pasokan listrik. Sedangkan di wilayah Kabupaten Majene, perbaikan sarana listrik, masih terus dilakukan.
“Di Majene, proses perbaikan sumber listrik, masih dilakukan. Seluruh wilayah Majene, akses listrik masih dalam keadaan padam,” ujarnya. (*)