Kunker Menteri Koperasi dan UKM, Bank Sumut Fokus Peningkatan Kredit UMKM Sektor Produktif

Pelayananpublik.id – PT Bank Sumut berkomitmen untuk meningkatkan penyaluran kredit untuk sektor produktif terutama sektor UMKM. Selain itu juga membantu para pelaku usaha umkm agar tetap dapat sustain meski ditengah pandemi Covid-19.

Demikian disampaikan Direktur Utama Bank Sumut Muchammad Budi Utomo didampingi Pemimpin Divisi Ritel Syafrizalsyah saat menghadiri kunjungan kerja Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada acara kunjungan menteri Koperasi dan UKM di kawasan destinasi super prioritas Danau Toba di Niagara Hotel Parapat Kabupaten Simalungun Rabu (26/8). Hadir juga pada acaa tersebut Bupati Simalungun yang diwakili Sekda Mixnon Andreas Simamora.

Budi Utomo juga menjelaskan selain upaya meningkatkan penyaluran kredit untuk sektor sektor produktif seperti KUR dan Kredit Mikro lainnya,Bank Sumut selama ini juga turut membantu dari sisi pembinaan dan promosi marketing agar sektor UMKM tetap dapat bersaing.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

“Selain memberikan edukasi dan pelatihan kepada para debitur umkm, Bank Sumut juga selalu mengikutsertakan debitur binaan untuk mengikuti berbagai ajang dan pameran baik di tingkat daerah maupun ditingkat nasional dengan harapan dapat lebih memperluas promosi usaha”jelas Budi.

Mengenai dampak Pandemi Covid 19 kepada sektor UMKM, Budi Utomo juga tidak menampik hal tersebut cukup membawa pengaruh bagi keberlangsungan usaha debitur dan kinerja perseroan.

“Namun Bank Sumut telah mengambil langkah langkah diantaranya merelaksasi debitur yang usahanya terdampak langsung serta merestrukturisasi kredit” kata Budi lagi seraya menyebutkan per Agustus 2020 Bank Sumut saat ini telah relaksasi dengan merestrukturisasi kepada debitur yang terdampak Covid 19 untuk 6.335 debitur terdampak dengan total kredit Rp1,3 triliun.

Pemimpin Divisi Ritel Bank Sumut Syafrizalsyah mengatakan per Juni 2020 jumlah debitur umkm Bank Sumut telah mencapai 70.290 debitur dengan total penyaluran Rp.8.6 Trilyun”sebagian besar debitur bergerak disektor sektor produktif seperti perdagangan besar dan eceran,sektor pertanian dan jasa perorangan lainnya ” jelas Syafrizalsyah. (rls)