Gus Irawan: Hindari Korupsi, Bantuan Pemerintah Baiknya Uang Tunai

Pelayananpublik.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memberikan bantuan 650 paket sembako kepada masyarakat terdampak covid-19, Rabu (20/5/2020).

Penyerahan bantuan sembako langsung diserahkan Ketua DPD Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu dan pengurus lainnya di di Gedung Pengajian Perwiritan/Yasin Kaum Ibu di Kelurahan Amplas, Kota Medan.

Ketua Satgas Covid-19 DPD Gerindra Sumut, Kamsir Aritonang mengatakan, pemberian paket sembako kali ini adalah yang ke 2 dilakukan DPD Gerindra Sumut.
Tahap pertama 500 paket sembako setiap Kepala Keluarga (KK) di Kota Medan di kantor DPD Gerindra Jalan DI Panjaitan pada 22 April 2020 lalu.

Di tempat yang sama, Ketua DPD Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu mengatakan, paket sembako yang didistribusikan tersebut untuk seluruh masyarakat terdampak Pandemi covid-19 tanpa membedakan-bedakan.

Dalam kesempatan itu, Gus Irawan mengatakan bantuan dari pemerintah harus tepat sasaran dan tidak melanggar aturan hukum tindak pidana korupsi. Dan sebaiknya, bantuan pemerintah lebih baik uang tunai dan bisa lebih bermanfaat.

“Untuk menghindari tindak pidana korupsi, alangkah baiknya bantuan pemerintah disalurkan berbentuk uang tunai. Dan uang tunai lebih bisa bermanfaat bagi masyarakat terdampak Covid-19,” imbau Gus Irawan yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR RI.

(foto: DPD Gerindra Sumut saat memberi bantuan untuk masyarakat)

Gus Irawan kembali menyampaikan, bantuan sembako Ini sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak pandemi covid-19. Sama-sama diketahui, wabah virus corona ini sangat berdampak kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama terhadap masyarakat kecil.

Atas dasar itu, Partai Gerindra khususnya di Sumut memberikan bantuan paket sembako kepada masyatakat.

Pada kegiatan tersebut, anggota FPRD Sumut Fraksi Gerindra, Aulia Agsa yang terpapar corona, menyampaikan testimoninya sebagai pasien covid-19 yang sembuh.

“Saya mohon kepada masyarakat, terutama di Sumatera Utara untuk dapat tinggal di rumah. Hidup secara bersih dan jaga kesehatan,” ujar Aulia. (IWO-MDN)