Hantavirus, Virus Baru Gejalanya Mirip Covid-19 dan Berasal dari China

Pelayananpublik.id – Dikutip dari idntimes.com, seorang laki-laki asal Provinsi Yunnan, China dilaporkan meninggal dunia karena terjangkit virus baru yakni hantavirus pada Selasa (24/3).

Pria yang positif terjangkit hanta virus itu berada dalam satu bus yang berpenumpang 32 orang. Saat ini ke-32 orang tersebut telah dicek kesehatannya.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hantavirus termasuk penyakit zoonosis, yakni ditularkan dari hewan ke manusia. Hewan utama yang menjadi media penyebarannya adalah tikus.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Penularan kepada manusia diduga karena kontak dengan urine, saliva, dan kotoran hewan tersebut. Bisa juga melalui daging tikus jika kita tidak sengaja memakannya. Penularan lain juga mungkin terjadi melalui gigitan, tapi tingkat terjangkitnya cukup kecil.

Gejala hantavirus akan timbul saat dua hingga empat minggu setelah pasien terinfeksi. Gejalanya pun mirip seperti virus corona covid-19.

Orang yang terjangkit akan mengalami flu, demam hingga 38 derajat celsius, batuk, sesak napas, menggigil, sakit kepala, dan nyeri sendi. Sebagian juga melaporkan bahwa mereka mengalami mual, muntah, hingga diare.

Orang yang didiagnosis penyakit hantavirus jenis HPS harus segera mendapatkan penanganan medis. Sebab jika mereka tidak ditangani dengan tepat, kondisi akan memburuk secara drastis.

Gejala batuk dan sesak napas yang dialami pasien bisa menimbulkan pecahnya pembuluh darah di sekitar paru-paru. Ini kemudian membuat organ tersebut terus terisi cairan. Ketika itu terjadi, jantung akan sulit memompa darah.

Komplikasi semua kondisi tersebut akan menimbulkan syok, kegagalan paru-paru atau jantung, dan kematian. Penyakit ini bahkan bisa membuat seseorang meninggal hanya dalam hitungan jam.

Namun, hantavirus tidak bisa menular dari manusia ke manusia. Sumber penularan hanya satu, yaitu kontak dengan hewan tikus. Jadi, penyakit ini tidak akan merebak dengan cepat terutama di tempat dengan sanitasi yang baik.

Walaupun kemungkinannya untuk mewabah cukup kecil, tidak ada salahnya untuk tetap waspada dengan virus ini. Cara pencegahan yang paling tepat adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan tinggal kita. Jangan melakukan kontak apa pun dengan tikus, begitu pula dengan kotoran dan urinenya.