Gula Mahal dan Langka, Ini Sebabnya Menurut Produsen

Pelayananpublik.id- Belakangan ini harga gula terus merangkak naik dan mulai sulit didapatkan di pasaran. Gula yang tadinya Rp12 ribu per kilogram telah perlahan naik hingga saat ini Rp16 ribu – Rp18 ribu per kilogram.

Kenaikan gula ini disebabnya beberapa faktor, salahsatunya ulah spekulan.

Hal itu dikatakan Direktur Sugar Group, Irwan dilansir dari Republika Online, Rabu (18/3/2020).

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Menurut Irwan, pangkal masalah dari persoalan gula ini adalah akibat ketidakseimbangan antara permintaan dan ketersediaan ditambah kemungkinan adanya oknum spekulan harga.

Menurut dia, banyak yang melakukan pembelian partai besar di toko ritel yang harganya dipatok sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.500 per kilogram. Hasil dari pembelian tersebut kemudian dijual kembali di pasar tradisional dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Hal itu pun sangat memungkinkan karena pasar sejatinya tidak memiliki kontrol untuk menerapkan HET seperti di ritel modern.

Ia pun merasa stok gula cukup dan tidak langka, namun karena ulah spekulan harga gula menjadi melambung.

Aksi-aksi spekulan itu dinilai muncul karena adanya sinyal penurunan produksi gula sebagai dampak dari musim kemarau panjang tahun 2019.

Faktor lain adalah permintaan gula juga tengah mengalami kenaikan dipicu oleh berbagai faktor di dalam negeri.

Irwan menjelaskan, rata-rata kapasitas produksi Sugar Group per tahun sebanyak 300 ribu ton. Produksi Gulaku murni dihasilkan dari penggilingan tebu lokal dari perkebunan perusahaan seluas 60 ribu hektare serta kebun tebu milik petani.

Terkait stok gula, Irwan menyebut pihaknya memastikan ketersediaan gula hingga bulan Juli mendatang di mana stok gula yang baru akan mulai diproduksi oleh pabrik.

Ia pun mengakui terdapat kemunduran musim giling pada tahun ini disebabkan oleh adanya Ramadhan dan Lebaran yang jatuh pada bulan April-Mei.

“Biasanya kita panen dan giling bulan April, tapi karena puasa, tidak ada yang kerja sehingga kita putuskan giling tebu mulai Juni. Bulan Juli baru bisa hadir gula yang baru. Kita akan pastikan stok gula cukup supaya tidak ada kekurangan,” ujarnya. (*)