Virus Corona

Ingat! Sekolah Diliburkan Bukan untuk Liburan, Kenapa?

Pelayananpublik.id- Penyebaran Virus COVID 19 Corona mulai memprihatinkan di Indonesia. Pemerintah pun melakukan berbagai hal yang dianggap perlu untuk mencegah bertambah luasnya penyebaran virus ini.

Bahkan saat ini pemerintah mengimbau masing-masing warga untuk melakukan self distancing atau social distancing selama 14 hari ke depan.

Begitu juga sekolah-sekolah di beberapa daerah yang memang diliburkan untuk mencegah penularan virus.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Namun ternyata tak sedikit orang yang salah kaprah tentang instruksi libur dari pemerintah ini. Mereka malah membuat libur tersebut sebagai liburan dan memanfaatkannya untuk jalan-jalan bahkan mudik.

Padahal justru hal ini berbahaya dan akan membuat liburan 14 hari sekolah tidak akan ada artinya.

Dalam sebuah thread di Twitter menjelaskan maksud dari isolasi 14 hari dan efeknya pada penyebaran Virus Corona.

“Anak-anak senang libur sekolah 14 hari, sayangnya banyak orang tidak memahami.
Mengapa 14 hari dan untuk apa, maklum himbauan itu tanpa disertai penjelasan yg memadai,” demikian tulisan itu dibuka.

Sementara, lanjutnya, 14 hari itu sangat penting dan harus disertai tindakan kepatuhan. 14 hari itu mampu menghentikan laju penularan Covid-19. 14 hari itu mampu menyelamatkan ribuan orang.

Mengapa?

Ketika seseorang kontak dgn apapun yg bisa menginfeksinya dgn Covid-19, maka harus ditunggu 14 hari minimal, jika tidak terjadi apa2, maka orang itu aman.

Libur 14 hari untuk memotong rantai penularan, ini baru akan berhasil jika semua orang tetap tinggal di rumah masing2 selama 14 hari itu, kenapa?

Contoh, seorang anak mulai libur tgl 16 Maret selama 14 hari, dia akan masuk sekolah lagi pd hari ke-15.

Ternyata anak ini dan keluarganya menggunakan waktu libur itu untuk jalan2, mengunjungi kumpulan orang, atau ketempat saudara, ke mall dll, seandainya dia jalan2 di hari ke 10 dan terlular Covid-19 di tempat yg ia kunjungi, mungkin pada hari ke 14/15 belum ada tanda2 dia sakit, tetapi dia sudah membawa Covid-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkan, andai dia masuk sekolah pada hari ke 15 dst.

Maka 14 hari libur sekolahnya itu, tidak ada gunanya, penularan terjadi juga di sekolah, efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus.

Untuk itu, semua orang harus bekerjasama, semua warga Indonesia harus membantu, warga harus kompak, yaitu patuh untuk tidak kemana-mana dalam 14 hari itu kecuali untuk hal yang sangat perlu.

Waktu 14 hari itu, berguna untuk saling pantau, jika ada orang yg menunjukkan gejala2 menderita serangan Covid-19, bisa segera ditangani dan penularan stop hanya pada dia, karena dia tidak kontak dgn orang lain dalam 14 hari itu.

“Jadi, mari kita mengisolasi diri, untuk diri sendiri dan orang lain, mungkin pula dalam skala besar untuk umat manusia,” tutup tulisan tersebut. (*)