Pengertian Kalimat, Struktur, Jenis Hingga Contohnya

Pelayananpublik.id- Kalimat merupakan hal- hal yang kita ucapkan sehari-hari. Ketika Anda berbicara, Anda akan mengucapkan deretan kalimat yang berbagai bentuk, bisa kalimat tanya, bisa kalimat perintah, bahkan kalimat bahasa baku.

Kalimat yang Anda ucapkan pasti disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi yang tengah berlangsung. Penggunaan kalimat yang baik dan tepat akan memudahkan sampainya pesan Anda kepada orang lain dan akan menghindari kesalahpahaman.

Nah, bentuk-bentuk kalimat dipelajari sejak Anda duduk di bangku SD. Namun mungkin masih banyak yang lupa dan belum mengerti mengenai kalimat. Untuk itu silakan simak penjelasan berikut.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Pengertian Kalimat

Kalimat merupakan susunan kata-kata yang membentuk arti dan terdiri dari minimal subjek dan predikat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan, Arti lainnya adalah perkataan.

Masih menurut KBBI, arti kalimat adalah satuan bahasa yang berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual atau potensial yang terdiri atas klausa.

Para ahli bahasa juga menjabarkan arti kalimat. Gorys Keraf misalnya mengatakan kalimat adalah bagian dari ujaran yang didahului oleh kesenyapan, sedang intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap.

Sementara Slamet Muljana: 1969 menyebut kalimat adalah keseluruhan pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, ataulebih.

Serta menurut Dardjowidojo, kalimat adalah bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.

Unsur Kalimat

Kalimat terdiri dari kata atau klausa yang minimal membentuk subjek dan predikat. Untuk kalimat lengkap terdiri dari Subjek + Predikat + Objek + Keterangan (SPOK).

– Subjek dalam kalimat unsur pokok yang terdapat dalam suatu kalimat, disamping dari unsur predikat. Dalam pola penulisan kalimat bahasa Indonesia, pada umumnya subjek terletak sebelum predikat, terkecuali kalimat inversi.

Contoh:

1. Avicena adalah ilmuwan dan filsuf kondang

Di kalimat ini, yang di posisi subjek adalah Avicena,

2. Ia mengaji

Di kalimat ini, yang di posisi subjek adalah “Ia”. Kalimat ini juga hanya terdiri dari subjek dan predikat. Meski tidak ada objek, tetap bisa disebut kalimat.

– Predikat adalah unsur utama dalam suatu kalimat di samping subjek dan juga inti dari sebuah kalimat. Biasanya, unsur yang mengisi predikat adalah kata atau frasa seperti verba, adjektiva (kata sifat), atau nominal, numeral serta preposisional.

Contoh:

1. Omar adalah anak Hariman

Di kalimat ini Omar adalah Subjek dan adalah merupakan predikat. Sedangkan “anak Hariman” adalah nomina yang menjadi objek.

2. Ombun bermain dengan ular

Di kalimat itu Ombun merupakan subjek, sedangkan bermain merupakan predikat verba.

– Objek merupakan kata yang terkena aksi subjek secara langsung. Objek ini merupakan unsur yang tidak wajib ada dalam kalimat. Dalam kalimat aktif letak objek adalah setelah predikat.
Dalam kalimat pasif, objek akan berubah menjadi subjek. Objek pada umumnya juga merupakan frasa nomina.

Contoh:

1. Ia mengaji Alquran

Dalam kalimat ini klausa yang berperan sebagai objek adalah Alquran. Alquran terkena aksi langsung oleh subjek yakni ia.

2. Pak Karno mencangkul ladangnya setiap hari

Dalam kalimat ini, “ladangnya” merupakan objek yang terkena aksi langsung oleh perbuatan subjek yakni Pak Karno.

– Keterangan adalah unsur kalimat yang menjelaskan lebih lanjut mengenai sesuatu yang tertera di dalam sebuah kalimat. Keterangan ini bisa menggambarkan tempat, waktu, alat, cara, sebab hingga tujuan.

Contoh:

1. Fariz terjatuh ke parit saat main hujan

Dalam kalimat itu keterangan tempat adalah “ke parit” dan “saat main hujan” adalah keterangan waktu.

2. Mereka menjawab semua soal dengan teliti

Nah pada kalimat ini yang merupakan keterangan adalah “dengan teliti”. Keterangan dalam kalimat itu menjelaskan cara.

Ciri Sebuah Kalimat

1. Penulisannya diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik, tanda tanya atau tanda seru.

2. Minimal terdiri dari subyek dan predikat (S+P)

3. Urutan SPOK terlihat jelas dan logis.

4. Setiap kata maupun kelompok kata yang dimana mendukung fungsi (SPOK) dan disusun ke dalam satuan sesuai dengan fungsinya.

5. Mengandung: satuan makna, ide, atas pesan yang jelas.

Jenis Kalimat

Kalimat Dilihat dari Segi Maknanya

Jika ditinjau dari segi maknanya atau nilai komunikatifnya, kalimat ada lima kategori yakni kalimat berita, perintah, tanya, seru, dan kalimat emfatik.

1. Kalimat Berita

Kalimat berita juga sering disebut sebagai kalimat deklaratif, yang merupakan kalimat yang isinya memberitakan sebuah informasi kepada sang pembaca ataupun pendengar.

Contoh kalimat berita:

– Tadi pagi ada kecelakaan di depan sekolah.
– Setiap sore bukit ini dikepung kawanan bodat
– Hujan semalaman membuat Medan kebanjiran

2. Kalimat Perintah

Kalimat perintah juga disebut sebagai kalimat imperatif yang merupakan kalimat yang artinya mampu memberikan perintah untuk melakukan suatu hal.

Secara umum, kalimat perintah bisa berbentuk taktransitif atau transitif (baik aktif maupun pasif).

Tak hanya verba, kalimat perintah juga bisa diisi adjektiva tertentu sesuai kebutuhan. Dan jika kalimat yang bukan verbal atau adjektival tidak mempunyai bentuk perintah.

Contoh kalimat perintah:

– Tutuplah pintu itu!
– Angkat kakimu

3. Kalimat Tanya

Kalimat tanya sering disebut sebagai kalimat interogatif. Isinya kalimat dengan maksud untuk menanyakan sesuatu ataupun seseorang.

Jika seseorang ingin mengetahui jawaban dari suatu hal, maka orang tersebut harus menanyakan kepada orang lain, dan kalimat yang digunakan orang tersebut adalah kalimat tanya.

Contoh: Siapa yang mengambil kapur di kelas?

4. Kalimat Seru

Kalimat seru adalah kalimat untuk menyampaikan rasa kagum terhadap sesuatu. Kalimat ini juga disebut sebagai kalimat interjektif. Biasanya ada tanda seru di akhir kalimat.

Contoh:

– Wow, kamu cantik sekali!
– Astaga, sungguh bejat lelaki itu!

Berdasarkan Diathesis Kalimat

1. Kalimat Aktif

Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya langsung melakukan pekerjaan terhadap objeknya.

Pada umumnya, kata kerja yang digunakan ditandai dengan awalan me-.

Contoh:

– Tikus mencuri makanan di dapur
– Kepsek memberi arahan terkait USBN
– Mereka melihat ada murid yang merokok di kantin

2. Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah kebalikan dari kalimat aktif. Dalam kalimat pasif, objek akan menjadi subjek dan kata kerja yang digunakan berawalan di atau ter-.

Contoh:

– Makanan di dapur dicuri oleh tikus
– Arahan terkait USBN diberikan oleh Kepsek
– Murid yang merokok terlihat oleh mereka di kantin.

Berdasarkan Urutan Kata

1. Kalimat Normal

Kalimat berpola dasar yang dimana subjek pada kalimatnya mendahului predikatnya.

2. Kalimat Inverse

Kalimat inverse adalah kebalikan dari kalimat normal. Dimana predikat yang digunakan mendahului objek.

3. Kalimat Minor

Kalimat minor memiliki satu inti fungsi gramatikalnya. Bentuk kalimat minor contohnya kalimat tambahan, kalimat jawaban, kalimat salam, panggilan ataupun judul.

4. Kalimat Mayor

Hanya memiliki subjek dan predikat saja. Objek, pelengkap dan juga keterangan dapat ditambahkan sesuka hati.

Berdasarkan Struktur Gramatikalnya

 

1. Kalimat tunggal

Yakni kalimat yang hanya memiliki subjek dan predikatnya saja.

Contoh: Sutris belajar

2. Kalimat Majemuk

Kalimat yang didalamnya terdapat beberapa kalimat dasar.

Penggabungan itulah yang disebut sebagai kalimat majemuk. Kalimat majemuk juga terbagi ke dalam beberapa jenis,yakni kalimat majemuk setara, bertingkat, dan campuran.

 

Berdasarkan Pengucapan

 

1. Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang isinya menirukan sesuatu yang disampaikan orang lain. Kalimat ini sering terdapat pada cerpen hingga artikel berita. Tandanya adalah menggunakan tanda kutip dan menunjukkan siapa yang mengucapkannya.

Contoh:

– “Aku tak mau pulang,” ujar Tito saat dijemput ayahnya.
– “Kami sudah tak lagi bersama,” kenangnya.

2. Kalimat Tak Langsung

Kalimat ini melaporkan kembali mengenai kalimat yang disampaikan orang lain. Biasanya diawali dengan “Dia mengatakan….”, Ia berkata dan lainnya.

Contoh;

– Saat dijemput ayahnya, Tito mengatakan ia tak mau pulang.
– Ia mengatakan mereka sudah tak lagi bersama.

Demikian ulasan mengenai kalimat, mulai pengertian, ciri, struktur hingga jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat. (*)