Pemuda Islam dan Kristen Imbau Polemik Pemusnahan Babi Dihentikan

Pelayananpublik.id – Kelompok pemuda Islam dan Kristen yang berada di Sumatera Utara (Sumut) mengimbau agar polemik persoalan pemusnahan babi dihentikan.

Polemik yang disebabkan disinformasi itu sudah menyebabkan adanya gerakan unjuk rasa yang dilakukan masyarakat bertema #savebabi pada Senin (10/2/2020) lalu.

Alhasil, unjuk rasa tersebut direspon oleh aliansi ormas Islam yang berencana melakukan aksi untuk menolak hari kedaulatan babi yang menjadi bagian materi aksi #savebabi yang lalu.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Pemuda Islam yakni Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumut, M Alwi Hasbi Silalahi, mengatakan polemik ini harusnya tidak ada karena Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sudah menyatakan tidak akan melakukan pemusnahan babi.

“Ini bukan lagi persoalan mendukung atau menolak aksi #save babi yang dilakukan dua kelompok masyarakat. Ini soal menjaga kerukunan kita di Sumut ini yang sudah ribuan tahun damai. Intinya, kedaulatan masyarakat Sumut yang utama,” jelas Hasbi kepada wartawan, Rabu (12/2/2020).

Dia mengatakan sebaiknya masyarakat menahan diri, karena Gubernur Sumut juga sudah menegaskan tidak ada rencana pemusnahan babi. Baik itu masyarakat yang melakukan aksi #savebabi maupun koalisi umat Islam yang ingin melakukan aksi sebaliknya.

Hasbi juga meminta agar Gubernur mengambil langkah untuk megakhiri polemik yang terjadi di masyarakat soal isu pemusnahan babi ini.

“Baiknya Gubernur mengumpulkan Forkopimda, Kapolda, Pangdam, dan jajaran dinas di Pemprov bersama tokoh-tokoh agama, tokoh pemuda untuk berdialog menyelesaikan persoalan ini,” lanjut Hasbi.

Hal senada disampaikan Koordinator Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sumut, Gito M. Pardede.

“Terkait gerakan #savebabi maupun tolak #savebabi, kami mengajak masyarakat untuk menahan diri dari segala kemungkinan perpecahan. Kita tidak mau ada gesekan yang terjadi karena gerakan ini,” ujar Gito.

Gito juga meminta agar pemerintah segera menyelesaikan persoalan virus ASF yang menyebabkan banyak babi mati di Sumut.

“Kami pemuda Sumut dalam hal ini kelompok HMI dan GMKI memahami apa yang dirasakan peternak dan pengusaha yang mengatasi persoalan virus yang menyebabkan banyak babi mati. Disini kami meminta agar bagaimana pemerintah dan peternak dapat sejalan untuk menyelesaikan persoalan babi mati karena virus ini,” pungkas Gito.