Minta TKA China Dicekal, ORI: Nyawa Warga Indonesia Lebih Penting

Pelayananpublik.id- Penyebaran Virus Corona asal Wuhan China membuat negara-negara di dunia waspada dan melindungi warganya.

Begitu juga yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah RI.

Saat ini virus tersebut sudah terdeteksi menyebar ke beberapa negara yang dibawa turis asing, atau orang yang baru datang dari China.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Dengan demikian, selain melakukan pemeriksaan intensif, pemerintah seharusnya tidak membiarkan warga China atau Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China masuk ke wilayah Indonesia untuk sementara ini.

Hal itu dikatakan Komisioner Ombudsman RI La Ode Ida, Senin (27/2/2020).

“Sehubungan dengan munculnya virus Corona, maka pemerintah Indonesia seharusnya segera mengeluarkan larangan masuk pekerja asal China,” katanya, dilansir dari Liputan6.

Bukan hanya itu, kata dia, para pekerja dari China yang sudah telanjur berada di Indonesia pun segera didata dan dilakukan pemeriksaan khusus, untuk memastikan mereka terbebas dari virus mematikan itu.

Menurut La Ode Ida, perlindungan terhadap nyawa warga negara Indonesia jauh lebih utama ketimbang membebaskan masuknya pekerja asal China atas nama investasi.

“Karena virus yang mematikan itu sudah terbukti bersumber dari China, dan pemerintah Indonesia memiliki kewajiban asasi untuk melindungi warganya dari bahaya kontaminasi dari virus yang kemungkinan dibawa oleh para pekerja atau para wisatawan China,” tambahnya.

Ia mengatakan, para pekerja asal China hampir tiap hari masuk ke Indonesia, khususnya ke Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

Hal itu sesuai investigasi Ombudsman RI pada 2018 yang menemukan fakta bahwa mereka umumnya pekerja di smelter-smelter PMA asal China.

Sebelumnya diberitakan, virus corona berjangkit di Provinsi Wuhan, China, dan mengakibatkan 56 orang meninggal dunia.

Virus Corona memakan korban yang banyak di daratan China serta sudah menyebar di sejumlah negara termasuk di Singapura dan Thailand.

Kabar terakhir ada 4 orang wisatawan di Bali yang dicurigai terjangkit virus tersebut dan sudah dikarantina. Satu orang telah dibebaskan karena negatif terjangkit virus, dan 3 orang lainnya masih dalam pemeriksaan laboratorium. (*)