PKS Pertama di Era Bakhtiar Sibarani Membuat Harga Sawit Petani Naik 100 Persen

Pelayananpublik.id – Para petani sawit yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) sudah bisa tersenyum ceria setelah beroperasinya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Tri Brata Srikandi.

Investor pabrik sawit itu yang didatangkan oleh Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani. Pabrik itu berlokasi di Desa Anggoli, Kabupaten Tapteng, Sumatera Utara.

PKS itu adalah yang pertama dibangun saat era Bakhtiar Ahmad Sibarani. Selain mengolah hasil perkebunan sawit milik perusahaan sendiri, PKS tersebut juga menerima sawit dari hasil pertanian masyarakat.

hari jadi pelayanan publik

Terkait hal itu, Bakhtiar Ahmad Sibarani mengatakan para petani sangat terbantu dengan dibangunnya pabrik kepala sawit tersebut.

Dia menerangkan, sebelum PKS tersebut beroperasi, pengangkutan hasil panen sering terbengkalai. Lalu setelah selesai panen tidak bisa langsung ditimbang dan diangkut. Membutuhkan waktu cukup lama untuk pengangkutannya.

“Setelah adanya pabrik kelapa sawit di sini hasil panen bisa langsung ditimbang dan diangkut,” kata Bakhtiar, Kamis (16/1/2020).

Bakhtiar juga mengatakan, harga jual sawit milik petani mengalami kenaikan setelah PKS PT Tri Brata Srikandi beroperasi.
Dulu sebelum PKS itu beroperasi, harga sawit anjlok Rp700 per kilogram sampai dengan Rp800 per kilogram. Bahkan pernah sampai Rp400 per kilogram. Setelah PKS tersebut beroperasi harga sawit mencapai Rp1.500 per kilogram. Kenaikkan nilai sawitnya mencapai 100 persen.
“Untuk masalah harga sudah agak bisa dibilangkan lumayanlah. Sekarang sudah mencapai Rp1.500 per kilo ke petani. Itu dikarenakan transportasi dekat dan pabrik pun sudah dekat,” ujar Bakhtiar.

Selain, memberikan dampak positif kepada para petani. PKS itu juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar lokasi pabrik.
Ketua SPSI Kecamatan Sibabangun, Muhammad Panggabean mengatakan bahwa PKS PT Tri Brata Srikandi telah menyerap tenaga kerja sekira 100 orang yang berasal dari Desa Anggoli.
“Pabrik kelapa sawit ini menyerap tenaga kerja kurang lebih 100 orang dengan macam-macam jenis pekerjaan. Masyarakat kita selama ini banyak pengangguran, jadi dengan beroperasinya pabrik ini pengangguran berkurang drastis,” ucap Muhammad Panggabean melalui keterangannya, Kamis (16/1/2020).
Dia berharap Bupati Tapteng dapat kembali menghadirkan investor agar kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
“Ini bisa menunjang penghasilan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Muhammad.