2 Suami dan Anak Meninggal, Kini Hani Mengidap Kanker Stadium Akhir dan Tidak Punya Tempat Tinggal

Pelayananpublik.id – Kisah hidup Teuku Hani Ferina (36) sangat memilukan. Dia menderita sakit kanker setahun terakhir, saat ini telah stadium akhir.

Bukan hanya harus bertahan dari sakit kanker yang diidapnya. Hani telah mengalami bertubi takdir duka dalam hidupnya.

Beberapa tahun lalu, suami pertama Hani meninggal dunia. Kejadian itu membuat dia sangat terpukul. setelah suaminya meninggal, Hani menjalani hidup berdua bersama anaknya yang masih balita hasil dari pernikahan pertamanya.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Setahun kemudian, Hani kembali menikah. Beberapa waktu setelah Hani menikah, dia pun hamil.

Kehamilan Hani sempat membuat dirinya kembali bahagia. Namun takdir berkata lain. Saat Hani masih menjalani masa kehamilan, suami keduanya meninggal dunia sekira 2 tahun lalu.

Hani tak habis pikir dengan takdir yang menimpanya. Dia hanya bisa pasrah menjalani hidup.

Setelah 9 bulan mengandung, Hani pun melahirkan anak keduanya. Takdir buruk kembali mendatangi hidup Hani.

Tak lama setelah melahirkan, bayi tersebut meninggal pascalahir. Tak terbayang takdir tersebut terjadi dalam hidup Hani.

Sejak meninggalnya bayi tersebut, air susu ibu (ASI) keluar deras. Hani terpaksa memompa ASI dan dimasukkan ke dalam botol.

Karena pada saat itu Hani tidak menyusui seorang bayi secara langsung akhirnya payudaranya membengkak hingga sakit. Namun tidak segera ia periksakan ke dokter atau rumah sakit karena dianggapnya hal yang biasa.

Selang beberapa bulan kemudian bengkak di payudaranya semakin besar dan terus membesar hingga berat badannya turun.

Untuk mengobati sakit itu, Hani hanya mampu berobat tradisional. Dia tidak bisa berobat ke klinik atau rumah sakit, karena tidak memiliki uang untuk biaya perobatan. Sedangkan asuransi kesehatannya masih menunggak.

Waktu pun terus berjalan hingga benjolan yang bengkak itu pecah, saat itu Hani merasa lega karna dipikirnya ASI yang menyumbat itu sudah keluar dengan pecahnya benjolan itu.

Namun, Hani merasa ada yang ganjil saat ia tahu bahwa berat badannya turun drastis.

Saat itu barulah ia memeriksa kesehatan ke Puskesmas Kebun Lada Binjai. Walau sudah mendapat pengobatan di Puskesman, kondisi benjolan yang pecah terus mengeluarkan nanah hingga bau yang tak sedap.

Akhirnya Hani dirujuk ke RS Murni Teguh untuk melakukan pemeriksaan secara spesifik terhadap benjolan yang pecah itu hingga di dapatkan lah hasil jika ia menderita kanker payudara stadium 4.

Hani tidak tahu lagi harus berbuat apa. Di saat kabar duka terus terjadi, Hani yang tengah sakit tidak bisa mencari nafkah untuk keluarga dan anaknya yang masih berumur 4 tahun.

Dia hanya bisa pasrah. Jangankan untuk makan, bahkan tempat tinggal pun Hani tidak punya. Air mata sudah mengering, hanya isak tangis yang terdengar dari Hani kala ia menangis.

Baca Selanjutnya Kisah Hani Terus Berusaha untuk Sembuh dari Kanker