Warga Diminta Waspada Info Palsu Soal Rekrutmen PLN

Pelayananpublik.id- Kebutuhan lowongan pekerjaan yang membludak menjadi lahan empuk bagi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Mereka pun merasa memiliki celah untuk memperdaya orang-orang butuh pekerjaan. Sehingga kini banyak berseliweran informasi-informasi lowongan pekerjaan palsu.

Sebenarnya lowongan palsu itu mudah dikenali, namun tak sedikit pula orang yang mudah percaya dan terjebak hingga menjadi korban penipuan.

hari jadi pelayanan publik

Sebagai contoh, baru-baru ini beredar informasi lowongan pekerjaan di PLN. Namun setelah di cek dan ricek ternyata info tersebut adalah hoax.

Manager Komunikasi PLN UIW Sumatera Utara Rudi Artono, mengatakan saat ini tidak ada rekrutmen resmi yang dibuka PLN. Ia pun mengimbau masyarakat agar berhati-hati jika melihat informasi agar terhindar dari penipuan.

Kata dia, sebelum mendaftar, ada baiknya melakukan cek dan ricek langsung ke website resmi PLN.

“Kami himbau masyarakat lebih hati hati agar terhindar dari penipuan. Pengumuman rekrutmen dan pendaftaran PLN yang Resmi hanya melalui Website rekrutmen.pln.co.id,” katanya, Kamis (05/12/2019).

Di luar itu, kata dia, besar kemungkinan rekrutmen itu palsu.

PLN, lanjutnya, juga tidak bekerjasama dengan website lowongan kerja ataupun biro perjalanan manapun. Sehingga masyarakat perlu waspada apalagi sampai diminta mentransfer sejumlah uang dengan alasan apapun.

Sebagai informasi, meski terlihat sangat mirip, ada perbedaan rekrutmen PLN yang asli dan palsu yang perlu Anda kenali sebelum mendaftar.

1. Lowongan yang asli hanya dimuat di website resmi PLN yakni rekrutmen.pln.co.id

2. Website PLN tidak pernah berganti dan memakai blogspot

3. Jika melamar pekerjaan PLN, Anda biasanya diminta melakukan pendaftaran online di rekrutmen.pln.co.id, bukan mengirim email.

4. Waspada jika Anda dihubungi melalui panggilan telepon atau SMS. Pengumuman kelulusan tes rekrutmen PLN juga akan diinformasikan lewat website.

5. Rekrutmen PLN tidak akan memungut biaya apapun, sedangkan yang palsu biasanya akan meminta sejumlah uang, dengan berbagai alasan termasuk biaya tiket pesawat ke lokasi tes. (Nur Fatimah)