PA GMNI SUMUT : Toba Pulp Lestari Harus Ditutup Segera

Sambungan dari halaman 1

Dirja Sebayang menyampaikan pengalamannya sejak tahun 70-an sebagai pecinta alam sudah menyaksikan secara langsung bagaimana perubahan dari satu dekade ke dekade berikutnya, kondisi hutan dan danau toba semakin hancur karena ulah penebangan hutan yang dilakukan oleh TPL.

Saurlin Siagian, salah seorang pengurus Paguyuban menyampaikan bahwa perusahaan ini sejak awal sudah keliru karena berada di hulu sungai Asahan. Hutan dikawasan Tapanuli yang sangat bagus telah habis ditebang dalam tigapuluh tahun terakhir.

Pemerhati lingkungan ini menambahkan bahwa ekosistem air danau toba sangat tergantung kelestarian hutan disekitarnya, sementara Danau Toba dikelilingi oleh konsesi TPL, yang merusak ekosistem airnya.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Kordinator Paguyuban, Maranata Tarigan, menyambut baik penetapan kawasan Danau Toba sebagai kawasan strategis prioritas wisata nasional, namun menyanyangkan bahwa perusak lingkungan utamanya TPL belum dikoreksi oleh pemerintah Pusat.

Seharusnya perusahaan ini ditutup untuk melancarkan agenda nasional Jokowi, menjadikan kawasan danau Toba sebagai destinasi wisata prioritas.

Pertemuan dihadiri oleh para pengurus dan dewan pakar Paguyuban Alumni GMNI antara lain Aspipin Sinulingga, bidang Pemberdayaan Sumberdaya Manusia, Reinhard Hutapea, bidang Ideologi, Dirja Sebayang, Ramos Sihombing, Fencen Harefa, Saurlin Sigian, Maranata Tarigan, Ria Manullang, Randika Perangin Angin, dan PLT Ketua DPD PNI, Drs. Karna Nanden.