PA GMNI SUMUT : Toba Pulp Lestari Harus Ditutup Segera

Paguyuban Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Sumut menyampaikan sikap tegas, meminta Pemerintah Indonesia segera menutup PT Toba Pulp Lestari. Hal ini menyambut pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo untuk menarik kembali konsesi perusahaan yang ada disekitar danau Toba seluas 145.000 hektar. Perusahaan yang memiliki konsesi di kawasan Danau Toba adalah Toba Pulp Lestari.

Pernyataan tersebut diungkapkan Joko Widodo saat meninjau lahan pertanian bawang putih di Desa Parsingguran, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Rabu (31/7).

PA GMNI juga sepakat dengan pernyataan Menko Maritim, Luhut Panjaitan, pada suatu kesempatan, bahwa konsesi TPL akan terus dikurangi secara bertahap.

hari jadi pelayanan publik

Salah seorang pengurus Paguyuban, yang juga Anggota Dewan Pakar PA GMNI Pusat, Prof. Hiras Tobing, menyampaikan, perusahaan ini sudah terlalu lama merusak lingkungan dan budaya di kawasan Danau Toba dan Tapanuli, termasuk menindas sektor kehiduan rakyat banyak, oleh karena itu sudah saatnya untuk dihentikan.

Beliau juga menambahkan, bahwa kultur setempat yang gotong royong, berdamai dengan alam, telah diganggu oleh hadirnya perusahaan yang memiliki konsesi seluas 188,000 hektar ini. Senada dengan Profesor Hiras, Drs.

Hutan Sekitar Danau Toba Hancur Karena Penebangan Hutan

Baca halaman selanjutnya