Pelayananpublik.id – Kain tenun khas Nias yang memiliki nilai ekonomis tinggi ternyata juga bisa diproduksi oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Gunung Sitoli.
Kain tenun yang merupakan produk kreatif itu pula yang dipertunjukkan setelah inspeksi mendadak (Sidak) Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumut, Mhd. Jahari Sitepu ke Lapas Kelas IIB Gunung Sitoli, pada Minggu (18/8/2019).
Dalam kegiatan sidak, Jahari memimpin langsung sidak dan melihat situasi dan keadaan di Lapas Gunung Sitoli di malam hari.
“Keadaan dengan situasi aman dan tertib serta dengan lingkungan yang bersih menjadi pandangan positif,” kata Jahari.
Dalam momen itu, dia memberikan penguatan kepada petugas pemasyarakatan agar tetap menjalankan tugas sesuai dengan peraturan serta menjauhi perbuatan dari hal-hal tercela.
Jahari juga menekankan kepada petugas untuk “STOP HALINAR” serta mengingat kan kepada petugas untuk tidak menjadi penghianat di dalam pemasyarakatan.
Kepala Divisi Pemasyarakatan juga menyempatkan waktu untuk melihat hasil karya karya warga binaan di Lapas Gunung Sitoli. Ada beberapa karya warga binaan yang bisa menjadi produk unggulan dimana salah satunya adalah tenun khas Nias. Tenun khas Nias ini diharapkan bisa menjadi nilai jual yang tinggi dari Lapas Gunung Sitoli.
“Kami mengapresiasi tinggi kepada Kalapas Kelas IIB Gunung Sitoli (Mohammad Ilham Agung Setyawan) serta seluruh pegawai. Saya pesan agar pelayanan dan pembinaan yang sudah baik dilakukan selama ini agar tetap dipertahankan serta tetap memberikan inovasi untuk meningkatkan kualitas di Pemasyarakatan terutama di Lapas Kelas IIB Gunung Sitoli,” pungkas Jahari.