Pelayananpublik.id– Program runah subsidi masih sangat diminati oleh warga Indonesia. Namun tidak semua orang mengetahui dan bisa mendapatkan rumah tersebut. Malah ada anggapan rumah itu sudah habis.
Terkait itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan rumah subsidi dalam bentuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Subsidi Selisih Bunga (SSB) masih ada.
“Kalau selama ini sering dituliskan bahwa bantuan perumahan atau subsidi habis, sebetulnya tidak demikian. Kita lihat, FLPP itu capaian kinerjanya saat ini masih sekitar 70 persen. Jadi masih ada sekitar 30 persen yang kita bisa proses,” ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Eko Heripoerwanto.
Ia menyebut hingga 11 Juli 2019, pemerintah telah menyalurkan dana FLPP bagi sebanyak 47.077 unit rumah dari target 68.858 unit rumah dengan anggaran yang disediakan Rp 4,52 triliun.
Sementara untuk SSB, ia melanjutkan, realisasinya saat ini masih 0 persen.
“Padahal kita lihat, SSB itu targetnya adalah akan untuk 100 ribu unit. Jadi itu belum direalisasikan,” sebut dia.
Eko juga menyatakan, Menteri PUPR telah bersurat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati guna menyiapkan antisipasi jika bantuan rumah subsidi masih kurang.
Sementara itu, Kemen PUPR mengaku sulit mencapai target membangun satu juta rumah untuk tahun 2019. Sebab, hingga Agustus 2019 ini, pencapaian yang mampu tercatat baru sebanyak 735.547 unit rumah.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, menjelaskan target lima juta rumah selama lima tahun pemerintahan Joko Widodo di periode pertama pun, menurutnya, memang belum bisa terealisasi sepenuhnya.
“Tapi kita mungkin hanya bisa mencapai 4,8 juta unit,” ujarnya. (Nur Fatimah)