Pelayananpublik.id-Isu terkait terbengkalainya aset-aset negara di daerah sudah lama merebak. Namun kini diperkuat dengan temuan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Musa Rajekshah saat melakukan sidak.
Belum lama ini, Ijeck meninjau Gudang Penyimpanan Aset Pemprov Sumut. Aktivitasnya itu pun ia abadikan dalam bentuk video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya @musa_rajekshah.
Dalam video itu terlihat Ijeck mendatangi gudang didampingi pegawai Gudang Penyimpanan Aset Pemprov Sumut. Saat sidak, ia menemukan mobil dinas yang sudah terbengkalai karena tidak bisa dipakai lagi.
Ia pun melihat banyak bagian-bagian mobil seperti mesin, gear box, tongkat persneling dan lainnya sudah tidak ada lagi. Ijeck pun yakin komponen-komponen berharga dari mobil itu sudah dijual.
Meski pegawai gudang berdalih mesin mobil sudah begitu saat diperbaiki di bengkel.
“Coba ditelusuri dulu di bengkel mana. Ini pasti dijual, saya yakin,” katanya.
Selain itu Ijeck juga menemukan banyak barang bekas yang seharusnya bisa dimanfaatkan seperti seng bekas dan pondok-pondok kecil.
Ia juga kaget melihat banyak barang-barang aset yang sudah dibeli dan masih dalam keadaan baru namun teronggok di gudang.
“Ini kan tahun pembeliannya 2017, kalau tidak dipakai ngapain dibeli, untuk apa. Kayak ini, untuk apa dibeli ini,” katanya.
“Saya sudah perintahkan kepada yang bertanggung jawab agar seluruh aset kita dibuatkan daftar inventarisnya untuk mengetahui mana aset yang masih bisa digunakan sesuai dengan peruntukan kebutuhan. Jika di sebuah organisasi perangkat daerah atau dinas ada aset yang berlebih akan segera kita tarik dan kita alokasikan kepada yang membutuhkan,” kata Ijeck dalam keterangan videonya.
Khusus saat ini, kata dia, dalam rencana anggaran belanja Pemprov, pihaknya sudah menginstruksikan untuk tidak lagi membeli kendaraan seperti mobil dan motor dan peralatan yang tidak penting dan tidak dibutuhkan agar tidak mubazir.
Selain tak membeli barang yang tidak penting, Ijeck juga menyoroti kerapian gudang aset. Sebab di dalamnya banyak juga berkas-berkas penting yang diperlukan suatu hari nanti.
“Semua ini harus segera diinventariskan dan diberi nomor. Karena saya lihat penomoran aset masih banyak yang harus dibenahi. Penomoran tak bisa lagi manual. Zaman semakin maju. Agar mempermudah pekerjaan kita, harus segera dilaksanakan sistem elektronik. Penerapan sistem e-government ini harus segera dilaksanakan. Jadi pemerintah juga memiliki data aset yang valid dan update. Jadi kalau ada kecurigaan terhadap aset aset pemerintah yang ingin dilakukan untuk keuntungan pribadi bisa diketahui dan ditindaklanjuti,” katanya. (Nur Fatimah)