Pelayananpublik.id- Harga emas dunia kembali alami kenaikan dan sempat ditransaksikan dikisaran harga $4.370 per ons troy pada sesi perdagangan komoditas waktu AS, atau nyaris mencetak rekor tertinggi baru, Jumat (19/12/2025).
Pengamat ekonomi Gunawan Benjamin mengatakan harga emas saat ini memang ditransaksikan lebih rendah dikisaran $4.330 per ons troy.
“Harga emas nyaris mencetak rekor tertinggi baru, meskipun di sesi perdagangan Asia kinerjanya alami pelemahan,” katanya
Ia mengatakan pemicu kenaikan harga emas pada perdagangan hari ini adalah rilis data inflasi AS yang lebih rendah dari ekspektasi.
Sementara itu, Gunawan menjelaskan laju tekanan inflasi AS melambat dan hanya tumbuh 2.7% secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan dengan ekspektasi sebanyak 3% pada bulan November.
Ia mengatakan melemahnya laju tekanan inflasi AS memberikan indikasi kuat bahwa potensi pemangkasan bunga acuan The Fed akan kembali terjadi di semester I tahun 2026.
“Kenaikan harga emas saat ini telah memicu koreksi teknikal dimana banyak pelaku pasar yang merealisasikan keuntungan (capital gain). Sementara itu mata uang Rupiah ditransaksikan stabil cenderung melemah ke level 16.715 per US Dolar,” jelasnya. (*)
Rupiah punya peluang menguat karena ditopang oleh spekulasi pemangkasan bunga acuan Bank Sentral AS ke depan.
Kinerja ekonomi AS melemah dan memicu spekulasi kemungkinan pemangkasan bunga acuan The Fed sebanyak 50 basis poin di semester I tahun 2026.
IHSG disisi lainnya alami penguatan pada perdagangan hari ini. IHSG dibuka menguat di level 8.657. Spekulasi pemangkasan bunga acuan berpeluang mendorong pemulihan pada kinerja emiten di pasar saham.
Meskipun hal tersebut masih akan diuji dengan realisasi data pertumbuhan ekonomi yang menjadi penentu kinerja selanjutnya.
IHSG berpeluang ditransaksikan dalam rentang 8.650 hingga 8.730. Sementara untuk mata uang Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang harga 16.670 hingga 16.720. Dan untuk harga emas saat ini yang ditransaksikan dikisaran 2.35 juta per gram, berpeluang bergerak stabil selama sesi perdagangan berlangsung. (*)