Pelayananpublik.id- Di tengah koreksi yang melanda mayoritas bursa saham di Asia pada perdagangan hari ini, Rabu (10/12/2015).
Pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin mengatakan kinerja IHSG justru mampu bertahan di zona hijau dalam rentang 8.668 hingga 8.720. Pada akhirnya IHSG ditutup menguat 0.51% di level 8.700,924 pada perdagangan hari ini.
“Penguatan IHSG ditopang oleh sejumlah emiten diantaranya adalah BUMI, BRPT, BMRI, TLKM hingga ENRG,” jelas Gunawan.
Sementara itu, lanjutnya, tekanan yang dialami bursa saham di Asia pada perdagangan hari ini tidak terlepas dari sentimen negatif data ekonomi China. Dimana laju tekanan inflasi di China secara bulanan justru menunjukan adanya deflasi sebesar 0.1%.
Ia mengatakan deflasi juga terjadi pada inflasi produsen di China sebesar 2.2% secara tahunan di bulan November.
“Jika melihat kinerja IHSG yang mampu bertahan di zona hijau, pemicunya adalah membaiknya data penjualan ritel pada bulan oktober ditanah air yang naik menjadi 4.3% secara tahunan. Data tersebut juga menyelematkan IHSG dari kinerja mata uang rupiah yang melemah di level 16.680 per US Dolar pada perdagangan hari ini,” katanya.
Gunawan memperkirakan pada perdagangan besok IHSG serta rupiah akan menapaki langkah baru setelah kebijakan bunga acuan yang dilakukan oleh Bank Sentral AS atau The Fed.
“Harga emas yang pada hari ini bergerak stabil juga berpeluang volatile seiring dengan kebijakan The Fed nantinya,” katanya.
Sejauh ini harga emas bergerak stabil dengan cenderung melemah di level $4.195 per ons troy, atau masih dikisaran harga 2.26 juta per gram. (*)