Pelayananpublik.id- Kinerja harga emas yang pada pagi ini ditransaksikan stabil cenderung naik di kisaran angka $4.086 per ons troy, Kamis (20/11/2025).
Hal ini mengindikasikan kemungkinan bahwa pasar masih belum melihat kepastian arah kebijakan The Fed di akhir tahun.
Demikian disampaikan pengamat ekonomi asal Sumut Gunawan Benjamin.
Ia mengatakan dalam risalah The Fed (FOMC minutes) menunjukan bahwa pendapat mengenai rencana pemangkasan bunga acuan terbelah.
“Dan pergerakan harga emas mencerminkan bahwa arah kebijakan bunga acuan The Fed ke depan masih memungkinkan untuk dipangkas,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan harga emas saat ini ditransaksikan dikisaran angka 2.2 juta per gram, dengan arah pergerakan yang belum pasti.
“Sehingga dalam jangka pendek volatilitas harga emas akan lebih banyak digerakkan oleh data ekonomi AS yang berpeluang memicu volatilitas emas dalam jangka pendek,” jelas Gunawan.
Sementara itu, lanjut dia, setelah FOMC minutes sebelumnya, kinerja USD Index terpantau bergerak naik ke level 100.12, yang berpeluang memicu tekanan besar pada mata uang Rupiah.
“Meksipun pada perdagangan kemarin mata uang Rupiah diuntungkan dari kebijakan BI yang menahan besaran bunga acuan. Namun terbelahnya sikap The Fed tetap berpotensi menjadi ancaman bagi Rupiah,” lanjut Gunawan lagi.
Mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini ditransaksikan melemah di level 16.745 per US Dolar, dan berpeluang ditransaksikan dalam rentang 16.670 hingga 16.750 pada hari ini. Disisi lain IHSG dibuka stabil cenderung menguat di level 8.449, dan berpeluang ditransaksikan dalam rentang 8.430 hingga 8.470.
“Kinerja IHSG masih berpeluang untuk berada di zona hijau selama sesi perdagangan berlangsung, ditengah pergerakan bursa Asia yang bergerak menguat,” tutupnya. (*)