Tekanan pada Rupiah dan Harga Emas Berlanjut

Pelayananpublik.id- Pasar keuangan pada perdagangan hari ini tidak mendapatkan banyak sentimen yang mempengaruhi kinerja pasar.

Pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin mengatakan bursa saham AS yang mengalami pelemahan pada perdagangan sebelumnya menyeret pelemahan pada bursa saham di Asia.

“Mayoritas bursa saham di Asia pada sesi perdagangan pagi ini ditransaksikan di zona merah,” ungkap Gunawan, Selasa (18/11/2025).

Ia melanjutkan IHSG di sesi pembukaan sempat menguat di level 8.427, namun berbalik dan ditransaksikan melemah sejauh ini. IHSG berpeluang ditransaksikan dalam rentang 8.350 hingga 8.430 selama sesi perdagangan berlangsung.

“Pegerakan IHSG akan lebih banyak mengandalkan sentimen teknikal, dan akan lebih banyak dipengaruhi oleh kinerja bursa saham di Asia pada umumnya,” katanya.

Sementara itu, lanjut Gunawan, mata uang Rupiah ditransaksikan melemah ke level 16.745 pada sesi perdagangan pagi. Tekanan yang dialami mata uang rupiah belakangan ini diselamatkan dengan kebijakan intervensi yang dilakukan Bank Indonesia.

“Dan pada hari ini, tekanan terhadap mata uang Rupiah masih berlanjut seiring dengan membaiknya kinerja USD Index di kisaran level 99.5,” bebernya.

Ia mengatakan pelaku pasar menanti rilis data penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian AS, yang akan menjadi data penting pertama setelah dibukanya kembali pemerintahan AS.

“Data tersebut akan dirilis di pekan ini dan akan memperkuat ekspektasi kebijakan moneter The Fed ke depan,” ungkapnya.

Terpisah harga emas ditransaksikan melemah ke level $4.037 per ons troy, atau sekitar 2.18 juta per gram. (*)