Rilis Data Inflasi AS Ditunda, Pasar Keuangan dan Logam Mulia Bergerak Volatile

Pelayananpublik.id- Rilis data inflasi AS kembali ditunda seiring dengan penutupan pemerintahan AS dan government shutdown baru diakhiri pada hari kamis malam waktu AS.

Data inflasi AS menjadi data yang paling dinantikan pelaku pasar, ditengah spekulasi yang terbelah apakah The Fed akan memangkas bunga acuan atau mempertahankannya. Ditundanya data inflasi AS membuat pasar kian menghadapi ketidakpastian dalam jangka pendek.

Menurut pengamat ekonomi asal Sumut Gunawan Benjamin, pelaku pasar akan lebih banyak mengandalkan sentimen teknikal, dan pasar akan lebih banyak dibanjiri oleh spekulasi dibandingkan dengan argumen yang lebih mencerminkan realita kondisi ekonomi AS.

“Dengan ditundanya sejumlah data penting di AS pada akhir pekan ini, memicu tekanan jual di bursa saham AS. Tekanan seperti ini berpeluang meluas ke pasar keuangan di Asia,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).

Di sesi perdagangan pagi, lanjut Gunawan, bursa saham di Asia alami pelemahan meskipun belum memicu koreksi IHSG di sesi pembukaan. IHSG dibuka menguat di level 8.378, dan diproyeksikan akan berada di zona merah di sesi penutupan perdagangan.

Sementara itu mata uang Rupiah ditransaksikan menguat ke level 16.710 per US Dolar ditengah membaiknya imbal hasil US Treasury 10 tahun, meskipun USD Index Chart alami tekanan di kisaran level 99.18.

Terpisah harga emas dunia ditransaksikan sedikit melemah ke level $4.203 per ons troy, atau masih dikisaran 2.27 juta per gramnya.

“Pelaku pasar saat ini menanti sejumlah rilis data ekonomi AS untuk menentukan ekspektasi kebijakan moneter AS di akhir desember. IHSG dan harga emas berpeluang bergerak sangat volatile, setidaknya hingga kepastian kebijakan moneter AS nantinya,” ujarnya. (*)