IHSG Ditutup Melemah, Harga Emas Stabil di Akhir Pekan

Pelayananpublik.id- IHSG ditutup melemah tipis 0.02% di level 8.370,436, Jumat (14/11/25).

Pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin mengatakan Memburuknya bursa saham di kawasan Asia menjadi kabar buruk IHSG yang selama sesi perdagangan berlangsung mampu ditransaksikan di zona hijau.

“IHSG bahkan sempat menguat hingga ke level 8.417 ditengah kebanyakan bursa di Asia yang terkoreksi. Selama sesi perdagangan IHSG menyentuh level terendahnya di level 8.360,” ujarnya.

Menurut Gunawan, sejumlah saham yang turut memicu pelemahan IHSG di akhir pekan adalah BUMI, BRMS, ADRO, AMMN hingga BBNI. Berbeda dengan IHSG, mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat di level 16.690 per US Dolar. Penguatan mata uang Rupiah tidak mampu menyelamatkan kinerja IHSG pada perdagangan hari ini.

Tekanan yang besar pada kinerja pasar keuangan di Asia lebih dominan, sehingga penguatan Rupiah menjadi tidak maksimal menyelematkan kinerja IHSG.

Sementara itu, setelah penutupan pemerintahan AS atau government shutdown yang sudah di akhiri. Pelaku pasar akan kembali mencermati sejumlah data penting AS yang sempat tertunda sebelumnya.

Investor akan menjadikan data-data tersebut sebagai acuan untuk mendukung kebijakan investasinya. Harga emas yang sejauh ini relatif stabil di level $4.171 per ons troy masih memiliki peluang untuk melanjutkan kenaikannya. Terlebih jika data-data dari AS mendukung kemungkinan pemangkasan bunga acuan yang akan dilakukan oleh The Fed.

“Sejauh ini harga emas ditransaksikan dikisaran 2.25 juta per gram. HArga emas tertahan setelah AS sepakat membuka kembali pemerintahannya. Ini berarti transaksi di pasar keuangan ataupun di pasar saham akan kembali menggunakan sentimen fundamental seiring dengan data-data ekonomi AS yang akan dirilis dalam waktu dekat,” paparnya. (*)