Pelayananpublik.id- Bursa saham di Asia kembali diperdagangkan di zona merah, termasuk juga dengan mayoritas bursa saham di dunia yang ditutup melemah pada perdagangan sebelumnya. IHSG pada sesi pembukaan perdagangan dibuka menguat di level 8.346,575, Jumat (7/11/2025).
Penguatan IHSG terbilang rapuh dan rawan koreksi seiring dengan tekanan yang melanda kinerja bursa saham di dunia.
Demikian disampaikan pengamat ekonomi asal Sumut Gunawan Benjamin.
Ia menjelaskan pagi ini, mata uang rupiah juga ditransaksikan melemah di level 16.700 per US Dolar. Kinerja mata uang Rupiah melemah seiring dengan memburuknya mbal hasil US Treasury 10 tahun di level 4.091%.
“Ditambah lagi kinerja USD Index juga alami pelemahan di level 99.7 dis es perdagangan pagi ini. Dengan begitu Rupiah masih berpeluang untuk melawan tekanan US Dolar di akhir pekan,” katanya.
Ia mengatakan kinerja mata uang US Dolar berpeluang untuk melawan tekanan US Dolar di akhir pekan.
“Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang 16.650 hingga 16.730. Dan untuk kinerja IHSG berpeluang ditransaksikan dalam rentang 8.300 hingga 8.370. Pelaku pasar akan mencermati rilis data cadangan devisa tanah air, yang akan menjadi satu-satunya sentimen data di akhir pekan ini,” ungkap Gunawan.
Disisi lain, harga emas masih diperdagangkan di kisaran level $4.000 per ons troy, atau masih dikisaran 2.1 juta per gramnya. Harga emas terpantau bolak balik dalam rentang $3.990 hingga $4.010, menanti sentimen pasar selanjutnya.
“Investor di pasar komoditas emas terpantau lebih memilih wait and see, ditengah kabar kemungkinan ditundanya penurunan suku bunga acuan,” katanya. (*)