Apa Itu Amicable Divorce, dan Cara Melakukannya

Pelayananpublik.id- Perceraian (divorce) adalah hal yang kadang terjadi dalam sebuah hubungan rumahtangga. Bagi sebagian orang perceraian itu buruk, apalagi berdampak ke mental hingga anak-anak.

Namun ada juga yang menganggap cerai adalah jalan keluar terbaik dari masalah dalam hubungan mereka. Mereka merasa ketika kebersamaan tidak lagi bisa dilanjutkan, mereka saling menyakiti ketika bersama dan sebagainya.

Oleh karena itu, ada orang yang tetap berhubungan baik dengan mantan pasangan walau sudah cerai. Mereka bahkan membesarkan anak bersama walau tidak lagi tinggal seatap.

Hal itu dinamakan amicable divorce atau cerai damai.

Istilah amicable divorce belakangan ini sering disebut setelah kasus viral antara Dosen UIN Malang, Muhammad Imam Muslimin atau Yai MIM dengan tetangganya.

Dalam salahsatu video, istri Yai MIM, Rosida menyebutkan pihak Suhara mulai mengganggu kehidupan keluarga mereka, bahkan mendatangi keluarga mantan suaminya dan mantan istri Yai MIM. Padahal mereka masih menjalin hubungan baik karena amicable divorce.

Apa itu Amicable Divorce?

Amicable Divorce atau perceraian secara damai adalah perceraian yang melibatkan pasangan yang berpisah untuk bekerja sama menyepakati bagaimana masalah-masalah seperti pembagian keuangan dan pengaturan anak akan ditangani.

Amicable divorce melibatkan negosiasi pribadi dan mediasi dapat digunakan untuk menyepakati masalah-masalah ini, alih-alih mengandalkan pengadilan untuk membuat keputusan.

Perceraian yang damai sangat mungkin dilakukan, dan hal ini semakin menjadi norma. Kini, relatif sedikit pasangan yang perlu bergantung pada proses pengadilan yang penuh sengketa untuk bercerai.

Mewujudkannya, Anda mungkin perlu dibantu pengacara yang tepat dapat mempermudah tercapainya perceraian yang damai, jadi penting untuk memilih penasihat hukum yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang diperlukan untuk meminimalkan konflik sekaligus memastikan kepentingan terbaik Anda tetap terlindungi.

Poin dalam amicable divorce ini adalah tidak adanya kesalahan. Jadi bukan berfokus kepada siapa yang salah dalam hubungan pernikahan, atau siapa yang menghancurkan hubungan itu.

Dengan diperkenalkannya sistem perceraian tanpa kesalahan, pengajuan ke pengadilan untuk mengakhiri pernikahan menjadi jauh lebih mudah. ​​Kini, kemungkinan konflik jauh lebih kecil, tetapi satu hal penting yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana Anda berkomunikasi dengan pasangan tentang apa yang terjadi.

6 Tips Mewujudkan Amicable Divorce

Ada beberapa tips yang mungkin dapat membantu Anda jika Anda kesulitan mencari cara bercerai secara damai.

Tentu saja, dibutuhkan dua orang, dan mungkin akan bermanfaat jika Anda membagikan poin-poin yang telah kami unggah di bawah ini dengan calon mantan Anda. Apa hal terburuk yang mungkin terjadi?

1. Tidak Balas Dendam

Mencoba mengelabui pasangan Anda, atau “memanfaatkannya sepenuhnya”, bukanlah pendekatan yang efektif. Pada akhirnya, pendekatan tersebut tidak akan memberikan hasil yang Anda inginkan, malah akan menimbulkan lebih banyak rasa tidak enak, dan memperpanjang waktu serta biaya penyelesaian perceraian Anda. Biarkan masa lalu berlalu. Lanjutkan dan selesaikanlah!

2. Jangan Diam

Untuk bercerai dengan damai Anda perlu berbicara dengan pasangan. Menolak berbicara dengan mereka tidak akan membantu. Biaya akan lebih tinggi jika semua komunikasi harus melalui pengacara. Jika ada anak yang terlibat, Anda tetap perlu mengasuh bersama, jadi pastikan Anda memiliki detail kontak terbaru dan tetap menjaga komunikasi tetap lancar.

3. Jangan Libatkan Anak

Jangan pernah menjadikan anak sebagai pion atau untuk mencetak poin. Itu tidak adil bagi mereka. Anda bisa berisiko mengasingkan anak, cepat atau lambat. Itu tidak sepadan. Mereka berhak mendapatkan hubungan yang berkelanjutan dengan kedua orang tuanya. Jangan mencoba membuat mereka melawan orang tua lainnya.

4. Bersikap Pengertian

Ada banyak tahapan emosional yang akan dilalui seseorang dalam perceraian, termasuk kemarahan, penyangkalan, dan keterkejutan. Mantan pasangan Anda mungkin berada di tahap yang berbeda dari Anda, terutama jika Anda yang memulai prosesnya. Terimalah hal ini dan bersimpatilah terhadap posisi mereka. Dengarkan kekhawatiran mereka dan sarankan cara-cara untuk memajukan hubungan jika diperlukan.

5. Telepon Teman

Jangan ragu untuk meminta dukungan dari teman, keluarga, dokter, dll. Meskipun mereka teman bersama, mereka tidak akan memihak, tetapi akan mendukung kalian berdua jika mereka memang teman sejati. Mereka bisa menjadi penopang Anda. Sebagai alternatif, Anda bisa meminta bantuan konselor perceraian.

6. Bangkitlah Darinya

Jika mantan Anda benar-benar bersikap tidak masuk akal, tunjukkan bahwa Anda orang yang lebih baik dan bangkitlah. Tetap tenang dan tahan godaan untuk merendahkan diri seperti mereka.

Jika Anda mengalami perilaku mengancam atau kasar, pengacara Anda akan dapat menawarkan dukungan dan saran tambahan serta mengarahkan Anda ke lembaga lain yang dapat membantu. (*)