Pelayananpublik.id- Manajemen PSMS Medan yang baru, sudah menetapkan harga tiket nonton pertandingan Liga 2. Namun harga itu dinilai terlalu mahal dan berpotensi membuat kursi tribun banyak tidak terisi.
“Kemahalan lah. Untuk tribun Utara dan selatan mematok harga Rp75 ribu untuk nonton liga 2 itu mahal. Manajemennya ketinggian mencari pemasukan,” kata fans PSMS Medan, Stefanus Gulo, Kamis 11/9/2025.
Dari jadwal, PSMS Medan akan melakoni laga perdana Liga 2 melawat Persekat Tegal pada Jumat 12 September 2025. Laga akan dilangsungkan di Stadion Utama Sumatera Utara. Manajemen mematok harga Rp100.000 untuk tribun timur tanpa menjelaskan harga untuk tribun barat.
Di media sosial, para pendukung PSMS Medan juga mengaku keberatan dengan patokan harga tiket di SUSU. Mereka bersuara di kolom komentar akun Instagram PSMS Fans Club.
“Min tlg sampaikan pesan kami ke manajemen. Harga tiket ke depannya jangan segitu. Rata2 pendukung PSMS Medan dari kalangan pelajar dan ekonomi lemah. Manalagi jarak stadion cukup jauh dan mengeluarkan ongkos berlebih,” ungkap akun ricky.wadania.
“Mahal x,” tulis akun alvaroedward12 di Instagram officialpsmsmedan.
“Mending turunin harga tiketnya. Buat apa mahal kalo yg nonton cuma 1000 orang. Rp30.000/Rp50.000/Rp100.000. ini lebih ideal untuk kelas liga 2 dari segi bisnis bisa lebih banyak income,” tulis akun teukuhafuzriansyah di Instagram officialpsmsmedan.
“Wkwkwkwk siap siap sepi,” tulis akun panggilamelata.
“Terlalu mahal itu. Karena yang bernyanyi di tribun kita banyak dari pelajar. Harga 45-50 pas lah itu untuk Utara dan selatan,” tulis alfarizi.matondang2511.
PSMS Medan telah memiliki manajemen baru. Nama Fendi Jonathan diumumkan sebagai Presiden Klub usai PSMS melawan Garudayaksa dalam laga uji coba 30 Agustus 2025 lalu.
Tidak banyak informasi mengenai sosok Fendi Jonathan. Dia juga tidak banyak memberi informasi saat diperkenalkan sebagai Presiden Klub PSMS Medan.
Fendi tak menjelaskan soal proses dirinya bergabung menjadi presiden klub hingga saham-saham di PSMS. Diketahui PSMS sebelumnya berada di bawah naungan PT Kinantan Medan Indonesia.
“Saya tidak bisa jelaskan secara detail soal itu. Tapi yang pasti, semua rakyat Sumatra Utara memiliki PSMS Medan. Jadi jangan ditanya siapa yang pegang sahamnya. Yang jelas kami ini manajemen yang profesional. Tugas kami adalah mengembangkan sepak bola, mengembangkan klub PSMS Medan dari Liga 2 ke Liga 1,” kata Fendi seperti dilansir IDN Times.