Sumut Inflasi 0.68% di Bulan Maret, Anomali Dibandingkan Provinsi Lainnya

Pelayananpublik.id- Inflasi Sumut dinilai menunjukkan anomali dibandingkan provinsi lainnya.

Secara bulanan, Sumut membukukan inflasi sebesar 0.68%. Sumut menjadi provinsi yang menyumbang inflasi ketiga paling rendah setelah Papua Pegunungan dan kepulauan Riau. Selebihnya provinsi lain membukukan inflasi bulanan di atas 1%.

Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin memperkirakan bahwa inflasi di Sumut akan lebih dari 1%. Karena memang berakhirnya diskon tarif listrik sebesar 50% pada bulan maret memicu kenaikan inflasi.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

“Bahkan saya sendiri sempat menduga bahwa kontirbusi inflasi dari tarif listrik akan lebih besar angkanya dibandingkan kontribusi deflasi tarif listrik pada bulan Januari. Karena ada konsumen yang mengeluhkan kenaikan tagihan listrik di bulan Maret, yang lebih mahal dibandingkan tagihan saat bulan normal. Namun, bisa saja nantinya dibulan April ada kontirbusi kenaikan inflasi yang lebih besar,” jelasnya, Selasa (8/4/2025)

Ia mengatakan akibat adanya dampak deflasi dari kenaikan tarif listrik terjadi selama dua bulan (Januari – Februari), bisa diasumsikan bahwa kontirbusi inflasi akibat dihapuskannya pemberlakuan diskon tarif listrik akan berlaku dua bulan.

“Dan realisasi inflasi pada bulan Maret ini lebih dikarenakan oleh faktor harga yang diatur oleh pemerintah,” sambungnya.

Sementara itu, untuk harga komoditas lainnya yang bergerak sesuai dengan mekanisme pasar. Mayoritas komoditas bahan pangan pokok memngalami deflasi.

“Masih sesuai dengan perkiraan saya sebelumnya. Namun, saya tidak melihat komoditas bawang merah memberikan kontribusi inflasi, walaupun harganya alami kenaikan selama bulan Maret kemarin,” jelasnya.

Ia menyimpulkan anomali inflasi yang terjadi di Sumut sebenarnya belum final.

“Saya menduga inflasi di bulan April akan lebih mencerminkan kontribusi tarif listrik yang akan diadjusmen (disesuaikan) dalam pembentukan laju inflasi. Dan gambaran inflasi yang cukup rendah saat ini menegaskan bahwa Sumut tengah mengalami perlambatan pertumbuhan serius,” pungkasnya. (*)