Pelayananpublik.id- Jika Anda berkecimpung di dunia kurs, maka Anda harus memahami apa itu apresiasi dan depresiasi.
Sebab apresiasi dan depresiasi selalu terjadi pada kurs, dan itu harus diperhatikan ketika ingin berinvestasi.
Apresiasi adalah sebuah peningkatan mata uang terhadap mata uang asing lainnya yang terjadi karena adanya daya tarik yang sangat kuat antara permintaan dan penawaran yang ada di pasar valuta asing.
Istilah lainnya adalah nilai mata uang tersebut menguat. Misalnya hari ini rupiah menguat terhadap dolar.
Nah, apa yang terjadi jika mata uang dari negara lain mengalami apresiasi pada mata uang dari negara lain? Hal itu mungkin akan menyebabkan kegiatan ekspor menjadi lebih mahal dan kegiatan impor menjadi murah.
Adapun depresiasi kurs adalah sebuah penurunan pada nilai mata uang lokal terhadap mata uang dari negara lain.
Atau bahasa lainnya mata uang tersebut melemah. Misalnya hari ini rupiah melemah terhadap dolar. Sehingga nilai rupiah semakin jauh lebih rendah dari dolar.
Apabila mata uang lokal mengalami depresiasi atas mata uang dari negara lain, maka akan menyebabkan kegiatan ekspor menjadi lebih murah dan kegiatan impor menjadi lebih mahal.
Apresiasi Rupiah
Ada pula istilah apresiasi rupiah. Apresiasi rupiah ini merupakan naiknya nilai tukar mata uang Indonesia terhadap negara lain.
Kondisi tersebut tentu cukup menguntungkan bagi perusahaan pengimpor barang untuk meningkatkan daya beli.
Bagi Indonesia, apresiasi rupiah terhadap dolar akan menyebabkan harga produk luar negeri turun, sehingga banyak pihak yang memanfaatkan momen ini untuk membeli barang.
Sebagai contoh adalah perusahaan perakit kendaraan bermotor akan menambah jumlah pembelian mesin dan alat yang diperlukan karena harganya lebih murah dibandingkan biasanya.
Meski begitu, kondisi ini juga berdampak pada harga barang dalam negeri yang cenderung naik, sehingga tingkat ekspor pun turun.
Oleh sebab itu, ketika terjadi apresiasi rupiah, pihak dalam negeri cenderung menahan diri untuk melakukan impor berlebihan agar tidak berdampak pada perekonomian.
Penyebab Apresiasi Rupiah
Ada berbagai faktor yang menyebabkan mata uang Indonesia mengalami apresiasi, seperti inflasi, spekulasi, neraca perdagangan, arus modal, hingga kebijakan moneter dan fiskal.
Adapun penjelasan mengenai penyebab apresiasi rupiah adalah sebagai berikut.
1. Kenaikan Suku Bunga
Salah satu penyebab apresiasi rupiah adalah naiknya suku bunga melalui dampaknya kepada arus modal.
Dalam hal ini, antara suku bunga nasional dan internasional perlu diperhatikan spread-nya.
Contoh apresiasi rupiah adalah ketika suku bunga internasional tetap. Suatu bank sentral domestik menerapkan kebijakan moneter ekspansi dengan adanya kenaikan suku bunga.
Situasi tersebut akan menyebabkan pihak asing tertarik pada produk lokal, sebab naiknya suku bunga menawarkan pengembalian dalam jumlah tinggi.
Dengan begitu, arus masuknya kas akan naik dan mata uang terapresiasi.
2. Surplus Perdagangan
Surplus perdagangan juga akan menyebabkan terjadinya apresiasi rupiah. Ketika terjadi perdagangan ekspor, maka permintaan rupiah akan meningkat.
Sebaliknya, ketika perdagangan impor terjadi, maka permintaan mata uang asing juga turut meningkat.
Contoh apresiasi rupiah adalah perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Ketika pihak Indonesia mengekspor ke Amerika Serikat, maka permintaan terhadap rupiah akan naik.
Sebab, pihak Amerika Serikat perlu mengubah dolar menjadi rupiah. Maka, bagi Indonesia apresiasi rupiah terhadap dolar akan menyebabkan peningkatan nilai mata uang lokal.
3. Inflasi
Penyebab terakhir terjadinya apresiasi rupiah adalah inflasi. Inflasi mampu mengubah nilai tukar rupiah.
Ketika angka inflasi menurun dibandingkan kondisi biasanya, maka akan menyebabkan peningkatan nilai tukar mata uang lokal.