Pelayananpublik.id- Mantan anggota DPRD Toba Wesly Sitorus (57) ditemukan tewas di rumahnya pada, Jumat (2/8/2024).
Saat ditemukan, Wesly sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan tersapat seperti bekas jeratan di lehernya.
Terkait itu, Kanit Pidum Satreskrim Polres Toba Ipda Zulkifli membantah itu adalah luka bekas jeratan melainkan hanya lipatan tubuh biasa.
“Itu bukan di leher jeratannya, di dekat lengannya, di dada depan. Jadi, kalau sepintas macam jeratan tali, padahal kalau menurut dokter itu bekas lipatan daging ke daging. Jadi, macam tali, seolah-olah macam jeratan,” jelasnya, Selasa (20/8/2024).
Terkait apakah korban dibunuh atau tidak, Zulkifli belum bisa memastikannya. Dia mengatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi.
“Belum bisa dipastikan, kita masih mencurigai kematiannya. Kita masih nunggu hasil autopsi sama hasil lab. Kita belum bisa memastikan matinya karena apa,” katanya.
Selain itu, ia mengatakan keluarga Wesly pun menolak pemeriksaan autopsi untuk memastikan penyebab kematian.
“Kita hubungi pihak keluarga korban, istri sama anaknya datang. Sudah itu kita arahkan minta autopsi, pihak keluarga gak mau, gak usah diautopsi, langsung bawa saja ke rumah. Jadi, karena kewajiban polisi untuk mengautopsi,” kata Kanit Pidum Satreskrim Polres Toba Ipda Zulkifli, Selasa (20/8/2024)
Zulkifli menyebut keluarga korban juga menolak membuat laporan atas kematian Wesly. Alhasil, pada akhirnya polisi membuat laporan model A terkait kematian itu. Untuk diketahui, laporan model A ini adalah aduan yang dibuat oleh anggota polisi, bukan masyarakat.
“Mereka (keluarga) juga gak mau buat pengaduan. Jadi, kita buatkan lah pengaduan model A, makanya bisa diautopsi di RS Bhayangkara Tebing Tinggi,” ujarnya.
Perwira pertama Polri itu menyebut keluarga meyakini korban meninggal karena sakit yang dideritanya. Sebelum tewas, kata Zulkifli, korban juga sempat opname di rumah sakit.
“Alasan (keluarga) dianggap meninggal wajar karena si korban ini baru keluar dari rumah sakit, baru opname, seminggu sebelumnya baru keluar. Kemudian juga tanda hitam di kepala itu, mereka (keluarga) yakin bukan karena pukulan, tapi karena jatuh di lantai, telungkup. Dia (korban) ada riwayat sakit, tensi tinggi, sakit gulanya, ada sakit lain,” jelasnya.