Pemudik Harus Cek Kondisi Kendaraan Sebelum Berangkat

Pelayananpublik.id- Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara (Dishub Sumut) meminta para pemudik dengan kendaraan pribadi untuk terlebih dahulu memeriksa kesiapan armadanya sebelum melakukan perjalanan.

Kadishub Sumut Agustinus Panjaitan mengatakan, memeriksa kondisi kendaraan merupakan sebuah keharusan bagi pengendara sebelum melakukan perjalanan guna mengantisipasi hal yang tidak dinginkan.

“Jika menggunakan angkutan pribadi, pastikan kesiapan kendaraan terlebih dahulu, cek perlengkapan kendaraan dan yang tidak kalah penting adalah kesehatan pengemudi juga,” ujarnya di Medan, pada Jumat (5/4/2024).

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Selain itu, Agustinus menyampaikan, para pemudik diminta untuk mematuhi seluruh aturan lalu lintas serta mengedepankan prilaku yang baik selama perjalanan. “Kami mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas dan berprilaku tertib di jalan hal itu demi kelancaran arus mudik Lebaran 2024,” tambahnya.

Dalam memastikan kegiatan mudik berjalan dengan baik, Pemprov Sumut bersama pemangku kebijakan terkait telah melakukan berbagai upaya antisipasi. “Kami menyediakan angkutan mudik gratis untuk 2.500 penumpang pada Lebaran tahun ini. Untuk mengantisipasi kemacetan arus lalulintas, kami lakukan pembatasan angkutan barang, mulai 8 hingga 15 April 2024,” katanya.

Lebih jauh Agustinus mengatakan, Pemprov Sumut bersama pihak terkait juga menyediakan posko monitoring angkutan, pos pelayanan, pengamanan, dan pos terpadu untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik. Serta, memastikan kelaikan operasional moda transportasi dan kesiapan simpul transportasi baik di terminal, stasiun, pelabuhan maupun di bandar udara.

Lebih lanjut, Agustinus menjelaskan, Dishub Sumut telah melakukan serangkaian kegiatan persiapan bersama Ditlantas Polda Sumut, Satlantas dan Dishub Kabupaten/Kota, BNN Provinsi, Dinkes Provinsi dan PT. Jasa Raharja dan instansi terkait lainnya, termasuk inspeksi/Ramp Check sarana dan awak bus, survey kesiapan jalur mudik dan jalan tol, survei prasarana jalan rawan macet, laka lantas, rawan longsor, serta kebijakan pembatasan operasional mobil barang sumbu 3 ke atas. Di samping itu juga penyediaan posko dan rest area pemudik. Kerjasama dan kolaborasi lintas sektoral menjadi kunci utama untuk memastikan kelancaran arus mudik.

“Kami juga mengatur pembatasan operasional angkutan barang selama mudik lebaran. Khusus untuk angkutan barang sumbu tiga ke atas dan pengangkut bahan bangunan tidak perbolehkan operasional terhitung mulai 5-16 April, untuk ruas jalan Medan – Berastagi dan Siantar-Parapat-Porsea, khusus untuk angkutan barang yang mengangkut bahan pokok dan kebutuhan mendesak dikecualikan,” imbuh Kadishub.

Dishub Sumut juga berkolaborasi dengan PT. KAI menyediakan gerbong barang untuk mengangkut sepeda motor bagi pemudik yang menuju Rantau Prapat sebanyak 90 unit.

Guna menyukseskan program ini, Dishub Sumut telah menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai pihak termasuk unsur BUMN, BUMD dan swasta untuk ikut berpatisipasi menyediakan souvenir bagi pemudik, agar lebih menarik dan menyenangkan.

Untuk kelancaran dan keamanan perjalanan para pemudik, Dishub Sumut telah berkoordinasi dengan pihak terkait di setiap destinasi tujuan guna memastikan pemudik tiba dengan selamat sampai tujuan.

“Tujuan kami adalah untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pemudik dan memastikan mereka dapat pulang kampung dengan aman dan nyaman, jika ada kendala selama perjalanan, seperti perilaku supir yang tidak disiplin dan membahayakan penumpang, silahkan melapor ke PIC Dishub yang ada di setiap WA grup di tiap tujuan mudik,” jelas Agustinus.

Agustinus menambahkan, para pemudik akan diberangkatkan secara serentak pada 6 April dari Terminal Amplas, ole Pj Gubernur Sumut Hassanudin pada pukul 14.00 WIB. Program Mudik Gratis Lebaran ini bertujuan untuk mengurangi beban biaya transportasi masyarakat, mengurangi penggunaan sepeda motor yang rentan kecelakaan, dan tentunya meningkatkan kelancaran arus lalu lintas serta salah satu intervensi Pemerintah Daerah untuk menekan inflasi di sektor transportasi. “Para pemudik akan dibekali dengan konsumsi selama perjalanan dan souvenir, berupa kaos, tumbler dan lain-lain,” pungkasnya.