Pelayananpublik.id- Di Indonesia terdapat beberapa sistem sosial yang mengikut garis keturunan yakni ayah dan ibu.
Kebanyakan daerah di Indonesia menganut sistem patriarki yakni mengikut budaya dari ayah, dan sedikit yang menerapkan sistem matriakri yang mengikut garis keturunan ibu.
Patriarki adalah sistem sosial di mana kekuasaan dan dominasi didominasi oleh pria. Dalam patriarki, struktur kekuasaan cenderung memberikan hak istimewa dan kontrol lebih besar kepada kaum pria dalam berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, dan budaya.
Ciri Patriarki
Ciri-ciri patriarki melibatkan dominasi dan kontrol pria dalam berbagai aspek kehidupan. Beberapa ciri tersebut meliputi:
– Ketidaksetaraan Gender: Patriarki menciptakan ketidaksetaraan antara pria dan wanita, memberikan hak istimewa dan akses lebih besar kepada pria.
– Struktur Kekuasaan: Pria mendominasi struktur kekuasaan dalam berbagai lembaga, seperti politik, ekonomi, dan agama.
– Norma-norma Sosial: Adanya norma-norma sosial yang memperkuat peran tradisional pria dan wanita, seringkali dengan menempatkan pria sebagai pemimpin dan wanita sebagai yang mendukung.
– Objektifikasi Wanita: Patriarki sering memperlakukan wanita sebagai objek atau properti, mengurangi martabat dan kebebasan mereka.
– Perpecahan Peran Gender: Patriarki cenderung membatasi peran gender, menetapkan harapan tertentu terkait perilaku pria dan wanita.
– Kekerasan Gender: Kondisi patriarki dapat memberikan dasar bagi kekerasan gender, termasuk pelecehan dan kekerasan fisik terhadap perempuan.
Penting untuk dicatat bahwa tingkat patriarki dapat bervariasi di berbagai masyarakat dan waktu sejarah. Banyak orang berjuang untuk mengubah struktur patriarki demi mencapai kesetaraan gender.
Patriarki Ditentang
Dalam kehidupan sosial di Indonesia patriarki dapat dilihat dengan jelas dimana wanita selalu bertempat yang lebih rendah dari pria. Bahkan di budaya suku tertentu diharamkan wanita menjadi pemimpin, atau apapun itu.
Nah, belakangan banyak postingan di media dan media sosial tentang masyarakat yang mulai speak up menentang budaya patriarki karena merugikan kaum perempuan.
Orang-orang menentang patriarki karena melihatnya sebagai sistem yang tidak adil dan mendukung ketidaksetaraan gender.
Kritik terhadap patriarki mencakup penolakan terhadap norma-norma sosial yang memberikan keistimewaan dan kontrol lebih besar kepada pria, seringkali merugikan perempuan.
Gerakan feminis dan aktivis gender mendukung perubahan untuk mencapai kesetaraan gender dan mengatasi ketidaksetaraan yang diakibatkan oleh patriarki.
Patriarki di Indonesia mencakup banyak aspek namun yang paling membuat para perempuan gelisah adalah norma sosial yang membatasi gerak perempuan itu sendiri. Dimana perempuan harus berada di sumur, dapur dan kasur. Sehingga perempuan dianggap tidak pantas dan tidak lebih layak mengerjakan pekerjaan lain di luar hal itu.
Patriarki dapat memiliki dampak negatif pada perempuan, seperti ketidaksetaraan dalam hal akses pendidikan, peluang pekerjaan, dan partisipasi dalam keputusan-keputusan penting. Ini juga dapat menciptakan norma-norma sosial yang membatasi kebebasan dan perkembangan perempuan secara pribadi dan profesional. Pemberdayaan perempuan dan perubahan budaya dapat membantu mengatasi dampak patriarki ini.
Demikian ulasan singkat mengenai apa itu patriarki, ciri hingga kenapa patriarki ditentang banyak orang di masa kini. Semoga menambah wawasan Anda. (*)