Pelayananpublik.id- Meskipun tak selalu akurat, ramalan cuaca ternyata berguna untuk sebagian kalangan. Bahkan di beberapa tempat ramalan cuaca diandalkan ketika melaksanakan sebuah acara besar.
Namun bagaimana jika acara tersebut justru terganggu karena ramalan cuaca yang meleset?
Itulah yang terjadi di Hungaria belum lama ini. Kepala Badan Meteorologi Nasional (BMKG) Hungaria, Kornelia Radics dan wakilnya, Gyula Horvath, yang diberhentikan pada Senin 20 Agustus 2022 waktu setempat.
Dikutip dari Fox Weather, Kamis (25/8/2022), pemberitahuan tentang pemecatan keduanya itu diumumkan Menteri Inovasi dan Teknologi Hungaria, Laszlo Palkovics.
Adapun penyebabnya adalah akibat gagalnya acara pertunjukan kembang api untuk perayaan hari St. Stephen karena cuaca.
Untuk diketahui, hari St Stephen adalah salah satu hari libur tahunan di Budapest setiap 20 Agustus untuk merayakan kelahiran sejarah kekristenan di Hungaria. Pertunjukan tersebut dapat menarik lebih dari satu juta penontoh yang berkumpul di Ibukota Hungaria.
Menjelang libur, Badan Meteoroogi Nasional Hungaria memperkirakan 75-80 persen akan turun hujan karena badai selama waktu pertunjukkan kembang api pada pukul 21.00 waktu setempat.
Atas ramalan cuaca itu, karena masalah keamanan, pertunjukkan yang seharusnya diadakan pada 20 Agustus dijadwalkan ulang menjadi 27 Agustus.
Namun, badai yang diperkirakan akan turun di 20 Agustus malam ternyata tidak terbukti.
Kemudian, pada Minggu 21 Agustus, perwakilan dari Badan Meteorologi Nasional Hungaria menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat dan mengatakan bahwa cuaca pada 20 Agustus adalah hal terburuk yang terjadi.
“Sayangnya, faktor-faktor ketiadakpastian yang terjadi di lapangan adalah bagian dari profesi kami sebagai peramal cuaca, kami juga telah mencoba mengkomunikasikan ini dengan berbagai pihak,” kata Badan Meteorologi Nasional Hungaria, melalui laman Facebooknya.
Pada Senin 22 Agustus, pemecatan terhadap Kornelia dan wakilnya dirilis oleh Menteri Hungaria. Lalu, pada hari Selasa, Badan Meteorologi Hungaria mengeluarkan pernyataan lain di laman facebooknya.
Mereka mengatakan bahwa lembaganya adalah lembaga profesional, bukan lembaga politik. Sebagai lembaga profesional, mereka telah melakukan yang terbaik untuk memperkirakan berbagai hal yang akan terjadi berdasarkan tanggal dan waktu acara nasional direncakaan menggunakan berbagai jenis informasi dari sumber-sumber ahli.
Mihaly Szucs, salah satu pejabat senior di Badan Meteorologi Nasional Hungaria menyatakan saat ini tidak dapat berkomentar lagi di luar pernyataan yang telah dirilis, karena Badan Meteorologi memerlukan izin dari Kementrian Inovasi dan Teknologi untuk memberikan komentar terhadap wartawan.
“Meskipun prediksi Badan Meteorologi untuk 20 Agustus terbukti sangat salah, pemecatan itu didasarkan pada ketidakpuasan jangka panjang terhadap keduanya,” kata Gergely Gulyas, Menteri di Hungaria, pada konferensi pers dua hari setelah pemecatan Ketua dan Wakil Badan Meteorologi Nasional Hungaria.
Adanya pertunjukkan kembang api yang akan dilaksanakan di sepanjang Sungai Danube, Hungaria bertujuan untuk merayakan seribu tahun berdirinya Hungaria, dan setelah kejadian ini, pertunjukkan akan dijadwalkan ulang pada 27 Agustus.
Terkait itu, dalam sebuah wawancara dengan salah satu media Hungaria, Gyula Horvarth menyatakan, ia bukanlah salah satu dari pengambil keputusan terkait dengan acara Pertunjukan kembang api Hari St. Stephen.
“Saya telah bekerja di dunia pengamatan meteorologi selama 22 tahun, mendengar ini, sangat menyakitkan, tapi karena tidak ada yang bisa saya lakukan, saya menerimanya,” katanya.
“Meskipun dunia peramalan cuaca telah meingkat pesat dalam beebrapa decade terakhir, itu mungkin masih tidak akan sempurna,” kata Pusat Prakiraan Cuaca Fox.
“Hal ini berlaku juga dengan cuaca buruk di mana ada perubahan-perubahan kecil dalam atmosfer yang berdampak besar pada jenis cuaca yang akhirnya terjadi. Kami sama sekali tidak memiliki teknologi untuk memodelkan atmosfer dengan sedetail itu,” tambahnya. (*)