Pelayananpublik.id- Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami penurunan dalam beberapa pekan belakangan ini.
Tentu ini sinyal yang baik bagi pemulihan bangsa baik dari segi kesehatan maupun yang lainnya.
Begitupun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat masih ada provinsi yang mengalami kenaikan kasus Covid-19.
Hal itu dikatakan Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi dikutip dari CNN Indonesia.
Ia mengatakan terkini sudah ada 30 provinsi yang mengalami tren penurunan kasus. Sementara 4 provinsi lainnya masih menunjukkan angka kasus harian yang meningkat.
Sementara tren kematian yang sempat tinggi beberapa pekan lalu juga ikut menurun kendati jumlah penambahan kasus kematian masih konsisten di atas 200 kasus dalam sehari.
Adapun 4 provinsi yang mengalami kenaikan kasus yakni Aceh, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.
“Tren penurunan kasus harian dan kematian, serta naiknya angka kesembuhan secara konsisten terus terjadi di sebagian besar provinsi di Indonesia. Ini berita baik untuk penanganan pandemi Covid-19. Indikator penting untuk mengendalikan pandemi secara nasional menunjukkan progres yang sangat baik,” katanya.
Nadia melanjutkan, tren penurunan kasus itu juga berkontribusi terhadap penurunan angka keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 di rumah sakit hingga 22 persen pada hari ini, lebih rendah dibandingkan sehari sebelumnya yang berada di 23 persen.
Begitupun, kata dia, Covid-19 itu masih menyoroti PR yang perlu dikejar. Terutama cakupan vaksinasi Covid-19 secara lengkap dan vaksinasi booster untuk segera membentuk kekebalan kelompok.
Vaksinasi lengkap dan booster, sambung Nadia, sangat mampu mengurangi risiko dirawat dan kematian dibandingkan kepada orang yang tidak divaksinasi maupun vaksinasinya belum lengkap.
Berdasarkan data analisis Kemenkes, 70 persen dari 8.230 pasien meninggal yang sudah diaudit Kemenkes selama gelombang Omicron belum menerima vaksinasi lengkap.
Hal ini semakin parah apabila infeksi Covid-19 terjadi pada lansia dengan angka kematian mencapai 56 persen. Pasien komorbid yang menjadi korban meninggal juga dalam audit Kemenkes mencapai 51 persen.
“Untuk mencegah risiko terburuk dari infeksi Covid-19 faktor berikutnya yang harus dikejar dengan cepat adalah pemenuhan vaksinasi lengkap dan booster secara nasional. Apabila angka vaksinasi lengkap dan booster dengan cepat kita penuhi, persiapan menuju epidemi akan semakin cepat kita bisa lakukan,” ujar Nadia.
Semnetara itu laporan harian pemerintah menunjukkan selama periode 28 Februari-6 Maret jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 209.331 kasus. Sementara pada periode 7-13 Maret, penambahan kasus Covid-19 mingguan menurun menjadi 141.770 kasus.
Kondisi penurunan serupa juga terjadi pada kasus kematian Covid-19. Tercatat selama periode 28 Februari-6 Maret, jumlah kumulatif kasus kematian Covid-19 sebanyak 2.099 kasus. Sementara pada periode 7-13 Maret, kasus mingguan kematian turun menjadi 1.994 kasus. (*)