Pelayananpublik.id- Masa remaja merupakan masa yang pasti dilewati semua manusia sebelum dewasa. Peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa adalah masa remaja.
Remaja merupakan fase dimana terjadi banyak perubahan pada seseorang baik fisik, hormon, sifat, sikap, hingga kejiwaan.
Banyak orang bilang bahwa masa remaja adalah masa yang rawan dan rapuh. Sehingga banyak sekali kompleksitas permasalahannya.
Pernah mendengar istilah sindrom 15? Ya istilah ini digunakan untuk menyebut perilaku atau tingkah anak di usia remaja. Mereka biasanya menjadi lebih sensitif, merasa harus dihargai, dan suka mengurung diri serta berbuat semaunya.
Lalu apa sebenarnya pengertian remaja itu menurut para ahli? Mari simak penjelasan berikut ini.
1. Irwanto (1994) mengatakan masa remaja adalah dianggap masa transisi periode anak-anak ke periode dewasa.
Ia menjelaskan periode remaja merupakan klimaks dari periode-periode perkembangan sebelumnya, dalam periode ini apa yang diperoleh dalam masa-masa sebelumnya diuji dan dibuktikan sehingga dalam
periode selanjutnya individu telah mempunyai suatu pola peribadi yang
lebih mantap.
2. Santrock ( 2006 ) menjelaskan remaja atau adolescence artinya “tumbuh” menjadi dewasa.
Adolescence sendiri memiliki arti lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.
3. Siti Sundari menyatakan masa remaja adalah peralihan dari saat anak dengan saat dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja untuk wanita dari umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun, sedangkan untuk pria 13 tahun sampai dengan 22 tahun.
4. Zakiah Darajat mengartakan pengertian remaja adala masa pertumbuhan transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional.
5. Hurlock mendefenisikan remaja sebagai tumbuhbdewasw memiliki arti yang lebih banyak lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik.
6. Monks Dkk, 1989
Monks Dkk menjabarkan remaja berada itu diantara anak dengan dewasa, Sebab itu remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”. Remaja masih belum mampu mengusai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya.
7. Menurut Y. Singgih D. Gunarso, 1998:8
Menurut mereka, remaja adalah fase yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan seksual. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan tubuh dan psikis dalam waktu ia melepaskan diri dari ikatan orang tuanya, lalu terlihat perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Ciri-Ciri Remaja
– Terdapat peralihan dari satu tahap pertumbuhan ke pertumbuhan selanjutya secara berkesinambungan.
– Terdapat terjadi perubahan baik fisik maupun mental.
– Masa mencari identitas. Remaja tidak puas dirinya sama dengan kebanyakan orang. Mereka mau menunjukan jati dirinya sebagai individu, sementara pada saat yang sama ia ingin mempertahankan dirinya terhadap kelompok sebaya.
– Ada ketakutan
– Tidak realistis
– Berpikir dan berbuat semaunya
– Terjadi perubahan fisik yang cepat
Masalah pada Remaja
1. Rasa Ingin Tahu yang Besar
Masa remaja adalah dimana anak-anak menuju dewasa. Pada masa itu mereka memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Mereka ingin mencoba segalanya sehingga terkadang jika tidak diarahkan dengan baik mereka akan terjerumus pada hal negatif. Misalnya rokok dan narkoba.
Menggunakan rokok dan narkoba entah mengapa dianggap keren karena berani melakukan hal yang salah di mata orang dewasa dan hukum.
Di mata remaja yang seperti itu, melanggar aturan adalah keren dan berani.
2. Rasa Ingin Diperhatikan dan Diakui
Karena di fase ini remaja mengalami perubahan termasuk secara seksual, mereka pun mulai mencari perhatian lawan jenis dengan berbagai cara.
Bukan hanya itu, remaja seringkali mencari perhatian dengan hal-hal negatif. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka hebat jika melakukan hal yang dilarang.
Penyebab Kenakalan Remaja
Tidak semua remaja akan menjadi nakal. Ada juga remaja yang bertumbuh dengan baik-baik saja dan tidak mengecewakan. Kenakalan remaja pun ada sebabnya. Kenakalan yang dilakukan remaja pun beragam mulai dari keisengan yang bisa dimaklumi hingga kejahatan luar biasa.
Kenakalan remaja pun disebabkan beberapa hal terutama karena lingkungan yang mendukung. Lingkungan yang dimaksud mulai dari keluarga, sekolah hingga pergaulan anak itu sendiri.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan kenakalan remaja adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal
– Pencarian Jati Diri. Ketika memasuki masa pubertas, biasanya anak-anak akan mencari karakter jati diri mereka.
Mereka akan memiliki krisis pembentukan karakter sampai mendapatkannya. Dalam fase ini, peran keluarga serta lingkungan sekitar menjadi faktor pendukung pembentukan karakter.
Jika mereka mendapat arahan dan perhatian yang baik mereka bisa terhindar dari kenakalan tersebut.
– Pengendalian Diri yang Lemah. Meski dari pihak keluarga telah memberikan arahan dan didikan yang tepat. Terkadang, seorang remaja memiliki kelemahan dalam pengendalian diri.
Karena belum bisa mengendalikan emosi dan rasa penasaran dengan pas, sehingga mudah terjerumus melakukan kenakalan tersebut.
2. Faktor Eksternal
– Keluarga. Keluarga merupakan faktor utama kenakalan remaja. Bagaimana anak diperlakukan di rumah akan membentuk mentalnya di dunia luar. Jika dalam keluarga ia kurang perhatian, maka ia akan mencarinya di luar.
Bagaimana cara orang tua mendidik anak, perhatian orang tua, serta gaya asuh orang tua menjadi faktor utama bagaimana karakter anak terbentuk.
– Pergaulan. Anak-anak yang baik pun bisa rusak karena pergaulannya, baik itu dengan teman sekolah maupun teman sepermainannya.
Nah, sebagai orang tua, cobalah untuk terbuka dan menjalin komunikasi dengan anak-anak untuk mengetahui sejauh mana pergaulan mereka.
– Lingkungan Sosial. Lingkungan sosial meliputi tempat tinggal mereka, bersekolah mereka serta pergaulan mereka. Lingkungan sosial merupakan faktor kedua pembentukan karakter anak.
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Remaja adalah masa dimana anak ingin menjadi seseorang dan mencari jati dirinya.
Anak dalam fase ini harus diberikan kebebasan sekaligus perhatian lebih.
Seperti menggenggam pasir, jika terlalu erat maka hanya sedikit pasir dalam genggaman. Begitu pula dengan mendampingi anak remaja. Mereka harus diberikan pilihan namun tetap dipantau dan dibimbing.
Ajari mereka bertanggungjawab atas semua pilihan yang diambilnya.
Berikan kasih sayang, perhatian yang cukup untuk anak anda. Apalagi ketika mereka memasuki usia pubertas saat mencari jati dirinya sendiri.
Beri mereka keteladanan serta berikan beberapa contoh orang dewasa yang patut ditiru.
Buka diskusi di setiap ada permasalahan, sehingga kita tahu seberapa jauh ia berfikir tentang persoalan itu.
Orang tua wajib memberikan motivasi positive setiap kegiatan yang dilakukan oleh sang anak selama mereka melakukan hal yang bermanfaat.
Jangan pernah membatasi kreativitas anak, sehingga mereka tidak terlalu terbebani dengan tuntutan dari orang tua. Berikanlah sanksi jika memang dibutuhkan untuk efek jera ketika melakukan kesalahan.
Demikian ulasan mengenai apa itu remaja, pengertian remaja menurut para ahli, masalah, ciri hingga cara mengatasi kenakalan pada remaja. Semoga bermanfaat. (*)