Pelayananpublik.id- Anda tentu sudah tidak asing lagi mendengar kata tes baik di dunia pendidikan, kesehatan maupun percakapan sehari-hari.
Sebab tes merupakan hal yang biasa dilakukan masyarakat dalam kehidupannya.
Sebut saja tes kesehatan, dimana yang saat ini marak dilakukan adalah tes Covid-19. Jadi tes itu dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyakit Covid-19 di dalam tubuh. Tes Covid-19 sendiri dilakukan dengan berbagai metode di antaranya tes usap antigen dan PCR.
Selain tes kesehatan, baru-baru ini yang sering disorot adalah tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Tes CPNS merupakan rangkaian ujian yang diselenggarakan untuk merekrut tenaga PNS setiap tahunnya.
Secara umum, tes dilakukan untuk membuktikan sesuatu. Begitupun tes memiliki bermacam fungsi dan tujuan.
Namun sebelum membahas itu, ada baiknya kita pahami dulu apa pengertian tes.
Pengertian Tes
Tes adalah serangkaian langkah untuk membuktikan sesuatu.
Istilah tes diambil dari kata testum suatu pengertian dalam bahasa Prancis kuno yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Ada pula yang mengartikan sebagai sebuah piring yang dibuat dari tanah.
Tes juga bisa diartikan sebagai alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara atau aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan.
Selain itu ada istilah lain terkait tes yakni testee, yaitu responden yang sedang mengerjakan tes. Orang inilah yang sedang dinilai dan diukur, baik mengenai kemampuan, minat, bakat, pencapaian, dan sebagainya.
Adapula istilah tester yang berarti orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes terhadap para responden. Adapun tugas tester antara lain adalah mempersiapkan ruangan dan perlengkapan yang diperlukan, membagikan lembaran tes dan alat-alat lain untuk mengerjakan, menerangkan cara mengerjakan tes, mengawasi responden mengerjakan tes dan sebagainya.
Tes bisa dilaksanaka secara formal atau informal. Contoh tes informal adalah tes membaca yang diberikan oleh orang tua kepada anak. Tes formal dapat berupa ujian akhir yang dilakukan oleh seorang guru di ruang kelas atau tes IQ yang diberikan oleh seorang psikolog di sebuah klinik.
Agar lebih paham, berikut kami rangkum beberapa pengertian tes menurut para ahli.
1. James S Cangelosi (1995)
Menurut James S Cangelosi tes adalah pengukuran terencana yang digunakan oleh guru untuk mencoba menciptakan kesempatan bagi para siswanya untuk memperlihatkan prestasi mereka dalam kaitannya dengan tujuan yang telah ditentukan.
2. F.L. Goodeneough dalam Sudijono (2008: 67)
Goodeneough mengatakan tes adalah serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu, dengan tujuan untuk membandingkan kecakapan mereka, satu dengan yang lain.
3. Norman dalam Djaali dan Muljono (2008: 7)
Sementara itu, Norman mendefenisikan tes sebagai salah satu prosedur evaluasi yang komprehensif, sistematik, dan objektif yang hasilnya bisa dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam proses pengajaran yang dilakukan oleh guru.
4. Arikunto (2010: 53)
Menurut Arikunto tes adalah prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, berdasarkan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
5. Sudijono (2011: 67)
Tes ialah cara (yang bisa dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan) oleh testee.
Fungsi Tes
– Sebagai alat pengukur. Dalam kaitannya dengan ini tes memiliki fungsi untuk mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh testee.
– Sebagai alat pengukur keberhasilan suatu program. Melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program tersebut telah dapat dicapai.
Jenis Tes
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beragam jenis tes yang biasa dilakukan. Berikut adalah beberapa jenis tes.
– Tes Diagnostik, yakni tes yang digunakan untuk mendiagnosis seberapa banyak siswa tahu dan apa yang mereka ketahui. Tes diagnostik bisa membantu guru mengetahui apa yang perlu ditinjau atau diperkuat di kelas. Mereka juga memungkinkan siswa untuk mengidentifikasi kelemahannya.
– Tes Penempatan, yakni tes yang digunakan untuk menempatkan siswa di kelas atau tingkat yang sesuai. Misalnya, di sekolah bahasa, tes penempatan digunakan untuk memeriksa tingkat bahasa siswa melalui tata bahasa, kosa kata, pemahaman membaca, menulis, dan berbicara.
– Tes Kemajuan atau Prestasi, yakni tes yang dilakukan untuk mengukur peningkatan siswa dalam kaitannya dengan silabus yang telah ditetapkan oleh guru. Tes-tes ini hanya berisi soal-soal yang diajarkan siswa di kelas. Ada dua jenis tes kemajuan:
– Tes kemajuan jangka pendek, yakni tes yang dilakukan untuk memeriksa seberapa baik siswa memahami atau mempelajari materi yang tercakup dalam unit atau bab tertentu. Tes ini memungkinkan guru untuk memutuskan apakah perbaikan atau konsolidasi diperlukan.
– Tes kemajuan jangka panjang, yakni tes yang dilakukan untuk memeriksa kemajuan siswa selama pelatihan. Tes ini memungkinkan siswa untuk menilai seberapa baik kemajuan mereka.
Tes kemajuan juga dapat disusun sebagai kuis, bukan sebagai tes. Ini dapat dijawab oleh kelompok siswa, bukan individu.
– Tes Kecakapan, yakni tes yang dilakukan untuk memeriksa tingkatan kecakapan sehubungan dengan standar umum. Tes ini memberikan gambaran luas tentang pengetahuan dan kemampuan. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, contohnya adalah ujian TOEFL dan IELTS, yang wajib bagi penutur bahasa asing yang ingin masuk ke universitas berbahasa Inggris.
– Tes Internal, yakni tes yang diberikan oleh institusi tempat psiswa atau pelajar mengambil kursus. Tes ini sering diberikan pada akhir kursus dalam bentuk ujian akhir.
– Tes Eksternal, yakni tes yang diberikan oleh lembaga di luar tempat belajar siswa. Contohnya adalah TOEFL, TOEIC, IELTS, SAT, ACT, LSAT, GRE dan GMAT. Ujian itu sendiri adalah dasar untuk masuk ke universitas, rekrutmen pekerjaan, atau promosi.
– Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang memiliki jawaban benar atau salah. Tes pilihan ganda termasuk dalam kelompok ini. Siswa harus memilih jawaban yang benar yang telah ditentukan sebelumnya dari tiga atau lima kemungkinan.
– Tes Subyektif, yakni tes yang mewajibkan pemeriksa untuk membuat penilaian subyektif yang layak. Contohnya adalah pertanyaan esai dan wawancara lisan. Dalam tes ini pemeriksa memberikan pandangan dan penilaian secara subjektif kepada testee.
– Tes Kombinasi, yakni kombinasi tes objektif dan subyektif. Misalnya, pada TOEFL iBT, Tes Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing, bagian membaca dan mendengarkan bersifat objektif, dan bagian menulis dan berbicara bersifat subjektif.
Demikian ulasan mengenai apa itu tes, fungsi, hingga jenisnya. Semoga bermanfaat. (*)