LABUHANBATU – Intensitas hujan tinggi di Kabupaten Labuhanbatu, Minggu (21/11/2021) sore hingga malam magrib membuat sejumlah wilayah di beberapa kecamatan seperti, Rantau Selatan, Rantau Utara, Bilah Hulu, Pangkatan, dan Bilah Hilir, di Kabupaten Labuhanbatu terendam banjir.
Misalnya di Kota Rantauprapat yang dilintasi Kecamatan Bilah Hulu-Rantau Selatan-Rantau Utara, tepat di pusat ibu kota Labuhanbatu tak lepas dari musibah itu. Ketinggian air di pemukiman warga mencapai dada orang dewasa hingga air meluap ke jalan lintas Sumatera.
Sungai Bilah di Rantauprapat, Sungai Talihoran di Kecamatan Bilah Hulu tak mampu menampung debit air yang cukup tinggi itu ditambah human terus mengguyur wilayah hulu.
“Bulan November ini saja terhitung sudah beberapa kali banjir. Belum lagi bulan lalu. Selalu saja menjadi langganan. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu seolah tidak punya perencana mengatasi banjir karena selalu menjadi langganan tanpa pernah ada upaya mencarikan solisinya,” keluh Rudhy, warga Kota Rantauprapat.
Senada dengan warga Desa Emplasmen Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu, rata-rata mereka justru mengaku medal dengan Camat Bilah Hulu, Hamdy Erazona, yang seakan tutup mata serial musibah banjir melanda.
“Seakan kami tidak punya pemimpin di Kecamatan Bilah Hulu. Setiap banjir, camatnya tak pernah menyapa para korban.Tahunya hanya menghadiri acara seremonial, gunting pita kesana kemari, duduk diam di kantor,” keluh Ricadt.