Pelayananpublik.id- Fenomena gerhana bulan memang menyenangkan untuk disaksikan. Sebab fenomena ini tidak bisa disaksikan setiap hari, melainkan hanya waktu tertentu.
Bahkan gerhana bulan yang terjadi pada 19 November 2021 ini merupakan fenomena langka yang terjadi hanya dalam 73 tahun sekali.
Gerhana bulan parsial kali ini akan menjadi gerhana bulan terpanjang karena akan berlangsung 3 jam 28 menit dan 23 detik.
NASA mencatat gerhana bulan terpanjang sebelumnya terjadi pada 15 September 1932 selama 3 jam 24 menit. Gerhana bulan terjadi saat Bumi berada di antara Bulan dan Matahari jadi bayangan Bumi menutupi Bulan.
Peneliti Pusrissa OR-PA BRIN, Andi Pangerang mengatakan bulan akan tertutup umbra Bumi sebanyak 97,85%. Gerhana Bulan sebagian ini terjadi dekat dengan gugus Pleaides pada konstelasi Taurus.
“Gerhana hari Jumat nanti akan diawali dengan fase Awal Penumbra. Ini terjadi pada pukul 13.00 WIB/14.00 WITA/15.00 WIT. Seluruh Indonesia tidak dapat menyaksikan fase Awal Penumbra dikarenakan Bulan masih di bawah ufuk dan belum terbit,” kata Andi dikutip dari laman Lapan, Jumat (19/11/2021).
Kemudian pada fase berikutnya yakni fase Awal Sebagian terjadi pukul 14.18 WIB/15.18 WITA/16.18 WIT. Namun fase ini juga tidak akan terlihat di seluruh Indonesia.
Sementara itu, puncak gerhana Bulan sebagian terjadi pada 16.02 WIB/17.02 WITA/18.02 WIT. Untuk wilayah yang bisa menyaksikan fase puncak antara lain provinsi Papua Barat (kecuali kabupaten kepulauan Raja Ampat), provinsi Papua dan sebagian provinsi Maluku (kota Tual, kabupaten Maluku Tenggara/ Kepulauan Kei, Kabupaten Kepulauan Aru).
Fase puncak ini bisa diamati dari arah Timur-Timur Laur dekat dengan gugus Pleaides konstelasi Taurus.
Sementara itu, fase akhir Sebagian pada 17.47 WIB/18.47 WITA/19.47 WIT. Fase ini bisa disaksikan di beberapa wilayah Indonesia yakni Pulau Papua, Kepulauan Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Madura, Bali dan Jawa (Kecuali Provinsi Banten, DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat.
Selain itu adalah sebagian Provinsi Kepulauan Riau (Kepulauan Natuna dan kepulauan Anambas) dan Provinsi Bangka Belitung (kecuali Kabupaten Bangka Barat). fase ini bisa diamati pada arah Timur-Timur Laur dekat dengan gugus Pleaides konstelasi Taurus.
Nah, pada fase terakhir yakni Fase Akhir Penumbra dapat disaksikan pukul 19.05 WIB/20.05 WITA/21.05 WIT. Fase ini bisa disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia. (*)