Pelayananpublik.id- Bimbingan Konseling (BK) merupakan fasilitas yang harus ada di sekolah maupun universitas. Sebab BK sering berkaitan dengan perilaku siswa yang salah atau melanggar peraturan sekolah.
Lalu apakah bimbingan konseling hanya berlaku untuk anak yang nakal atau bermasalah di sekolah? Tentu saja tidak. Bimbingan konseling memiliki banyak fungsi lainnya.
Namun sebelum membahas itu semua, sebaiknya kita pahami dulu apa pengertian bimbingan konseling.
Pengertian Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling terdiri dari dua kata yakni bimbingan dan konseling. Kedua kata itu afalah terjemahan dari istilah guidance dan counselling dalam bahasa Inggris.
Bimbingan dalam bahasa Inggris adalah guidance yang juga berarti menunjukan, membimbing, menuntun, ataupun membantu” (Hallen 2005:2).
Shertzer dan Stone menyebut bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya.
Sementara Rochman Natawidjaja mengatakan bimbingan adalah sebuah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan.
Nah, dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bimbingan adalah proses menuntun seseorang yang butuh bantuan.
Sehingga bimbingan selayaknya dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya.
Lalu apa itu konseling?
Kata konseling sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu “consilium” yang berarti dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau memahami. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti “menyerahkan”atau menyampaikan”.
Menurut Wagito, (dalam Aqib 2012:29) konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya.
Dengan melihat uraian tentang bimbingan dan konseling diatas, disimpulkan Bimbingan dan Konseling (BK) yaitu serangkaian kegiatan berupa bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli pada konseling dengan cara tatap muka, baik secara individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh konseli, dengan cara terus menerus dan sistematis.
Karakteristik Bimbingan Konseling
Ada beberapa karakteristik sebuah kegiatan hingga dapat disebut bimbingan konseling. Berikut adalah karakteristik bimbingan konseling menurut Pepinsky 7 Pepinsky
– Terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ;
– Terjadi dalam suasana yang profesional
– Dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tiap perilaku dan merancang masa depan.
Fungsi dan Tujuan Bimbingan Konseling
Setiap sekolah akan menyediakan bimbingan konseling untuk membantu para murid agar dapat mengikuti pembelajaran secara optimal.
Tugas guru Bimbingan Konseling (BK) adalah mengarahkan dan memberikan bantuan atau solusi terhadap masalah anak di sekolah.
BK juga bukan hanya ada di sekolah melainkan di instansi lain juga. Tujuan BK di instansi lain juga sama dengan yang ada di sekolah yakni memberikan bantuan arahan kepada klien.
Berikut ini merupakan fungsi dan tujuan dari BK secara umum.
1. Memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap diri klien, mengarahkan diri klien sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
2. Membantu klien untuk mampu memecahkan sendiri masalah yang dihadapi klien
3. Membantu klien untuk dapat menyesuaikan diri secara lebih efektif baik terhadap dirinya sendiri maupun lingkungannya sehingga memperoleh kebahagiaan dalam hidupnya.
4. Membantu individu agar dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, minat dan nilai-nilai, serta terpecahnya masalah- masalah yang dihadapi individu (klien). ( H. Prayitno dan Erman)
5. Tujuan khusus bimbingan dan konseling langsung terkait pada arah perkembangan klien dan masalah-masalah yang dihadapi. Tujuan khusus itu merupakan penjabaran tujuan-tujuan umum yang dikaitkan pada permasalahan klien, baik yang menyangkut perkembangan maupun kehidupannya.
Asas Dalam Bimbingan Konseling
Bimbingan Konseling tidak bisa dilakukan asal-asalan. Karena ini menyangkut pribadi dan privasi klien. Jangan sampai klien justru semakin terpuruk setelah mengikuti bimbingan konseling.
Untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman yang memadai mengenai asas-asas bimbingan dan konseling diatas dijelaskan sebagai berikut :
1. Asas kerahasiaan
Pelayanan bimbingan konseling harus memegang asas kerahasiaan.
Ini karena dalam kegiatan bimbingan konseling terkadang klient harus menyampaikan hal-hal yuang sangat pribadi/rahasia, kepada konselor.
Oleh karena itu konselor harus menjaga kerahasiaan data yang diperolehnya dari kliennya. Bagi klien yang bermasalah dan ingin menyelesaikan masalahnya akan sangat membutuhkan bantuan dari orang yang dapat menyimpan kerahasian masalah yang dihadapinya.
2. Asas kesukarelaan
Selain asas kerahasiaan, bimbingan konseling juga harus memegang asas kesukarelaan, baik dari pihak konselor maupun klien. Jadi tidak ada yang terpaksa di antara keduanya.
Dengan menerapkan asas ini, keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling akan tercapai. Sebab klien secara sukarela tanpa cara terpaksa mau menyampaikan masalah yang ditanganinya dengan mengungkapkan secara terbuka hal-hal yang dialaminya.
3. Asas keterbukaan
Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat diperlukan suasana keterbukaan, baik dari pihak konselor maupun klien. Keterbukaan ini bukan hanya sekadar bersedia menerima saran-saran dari luar, tetapi lebih dari itu,diharapkan masing pihak yang bersangkutan bersedia buka diri untuk kepentingan masalah.
Demikian ulasan mengenai apa itu bimbingan konseling, fungsi, tujuan, hingga asasnya. Semoga bermanfaat. (*)