Musim Hujan, Wisatawan Diimbau Jauhi Sungai, Air Terjun dan Pantai

Pelayananpublik.id- Cuaca ekstrem yang melanda Indonesia membuat bencana hidrometeorologi kerap terjadi khususnya di daerah rawan.

Bencana seperti banjir bandang dan longsor sudah dan tengah terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Dengan demikian warga diimbau hati-hati saat berwisata ke sungai, pantai ataupun air terjun khususnya pada akhir tahun. Ini karena saat musim hujan tiba, bencana pun bisa terjadi tanpa diduga.

Salahsatu daerah yang rawan bencana adalah Jawa Barat. Jabar juga merupakan daerah yang memiliki banyak destinasi wisata menarik yang kerap didatangi wisatawan dari berbagai daerah.

Terkait musim hujan akhir tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau wisatawan untuk ekstra hati-hati dan selalu waspada saat melintasi jalur rawan bencana.

Itu karena selama sepekan terakhir intensitas hujan yang turun di sebagian besar wilayah Cianjur, berlangsung lebih dari dua jam setiap harinya

“Termasuk sebagian besar jalur wisata di Cianjur, harus diwaspadai karena rawan terjadi bencana alam longsor, mulai dari kawasan Puncak hingga wilayah bagian selatan, seiring tingginya curah hujan sejak satu pekan terakhir,” kata Kepala BPBD Cianjur, Tedi Artiawan di Cianjur, dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (8/11/2021),

Pihaknya mencatat jalur wisata yang rawan terjadinya bencana alam longsor saat hujan turun deras seperti Jalan Raya Puncak-Cianjur, Jalan Raya Cianjur-Campaka hingga Jalan Nasional Naringgul-Bandung serta jalur alternatif Cianjur-Jongol.

Begitu juga dengan pengelola tempat wisata yang diimbau menutup atau menghentikan aktifitas saat melihat tanda akan terjadinya bencana, terutama di objek wisata alam khususnya air terjun dan pantai.

Selain itu, wisatawan diimbau untuk tidak bermain terlalu dekat dengan air terjun atau pantai karena saat ini, debit air dan gelombang laut berubah-ubah, sehingga dapat mengancam keselamatan wisatawan.

“Kita imbau tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas di pinggir pantai atau lokasi air terjun,” katanya.

Sementara itu, pengelola Curug Cikondang di Kecamatan Campaka Mulya, Sundara Saputra, mengatakan selama musim penghujan debit air terjun terus meningkat, bahkan dapat membahayakan wisatawan, sehingga pihaknya menginstruksikan pada petugas untuk melakukan pengawasan ekstra agar wisatawan tidak bermain di bawah air terjun.

Bahkan berbagai pembatasan dilakukan guna menghindari hal yang tidak diinginkan, seiring tingginya arus air terjun yang jatuh, terlebih saat hujan turun deras dengan intensitas lama. (*)