Pelayananpublik.id – Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (Bemnus) menyiarkan rilis terbuka yang isinya mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencopot Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Simanjuntak dari jabatannya.
Selain itu, Bemnus juga minta Kapolrestabes Kombes Riko Sunarko juga turut dicopot. Desakan itu muncul dari Bemnus karena kedua pejabat Polri itu harus bertanggung jawab atas permasalahan yang terjadi di internal dan terkait permasalahan pelayanan kamtibmas.
Berikut ini isi surat/rilis terbuka yang disiarkan Bemnus:
Kepada Yth,
Bapak Kapolri Jenderal Drs. LISTYO SIGIT PRABOWO, M.SI
Di Jakarta
– Pak Kapolri, BEM Nusantara Minta Copot Kapolda Sumut dan Kapolrestabes Medan
– BEM Nusantara Minta Kapolri Copot Kapolda Sumut dan Kapolrestabes Medan Karena Ini
BEM Nusantara mendukung program Kapolri Jenderal Lystio Sigit Prabowo dalam
mewujudkan Polri Presisi, salah satunya dengan melakukan pencopotan terhadap Kapolda
Sumut Irjen Pol Panca Simanjuntak dan Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko.
Sekretaris BEM Nusantara Pusat M Julianda Arisa mengatakan permintaan pencopotan itu
sangat beralasan, dikarenakan pemimpin yang bertanggung jawab itu adalah pemimpin yang
bisa membina anggotanya dan mewujudkan Kamtibmas yang kondusif di Sumatera utara, Rabu,
3 November 2021.
“Lihat saja kejadian-kejadian yang terjadi di Sumatera Utara. Moral oknum kepolisian
dipertanyakan. Itukan tanggungjawab pimpinan dalam melakukan pembinaan,” katanya.
Menurut Nanda, pihaknya mencatat beberapa peristiwa penting yang sangat menyakiti hati
masyarakat.
1. Oknum anggota Polri menjual barang tangkapan narkotika di Tanjung Balai. Meskipun
belasan oknum tersebut sudah ditahan dan kasusnya sudah dilimpahkan, itukan masih
tanggung jawab Kapolda.
2. Oknum anggota Polri di Sat Narkoba Polrestabes Medan. Dimana diduga oknum
tersebut terlibat dalam penyalahgunaan narkotika dan pelanggaran SOP dalam
menjalankan tugas. Kini beberapa oknum dan juga perwira sedang menjalani penahanan
di Polda Sumut. Dimana seharusnya, Kapolrestabes Medan sebagai penanggungjawab
Hukum dan komandonya, turut menanggung resiko jabatan.
3. Kasus seorang pedagang yang seharusnya jadi korban penganiayaan ditetapkan jadi
tersangka di Percut Seituan. Dimana pedagang tersebut dianiaya oleh beberapa orang.
Kasusnya pun viral. Berujung pada pencopotan Kapolsek dan jajarannya.
4. Kasus pedagang sayur yang dipalak oleh sekelompok preman setempat. Korban yang
dianiaya dan ditikam. Korban penganiayaan berujung ditetapkan jadi tersangka oleh
penyidik di Polsek Medan Baru. Ini juga seharusnya menjadi tanggungjawab
Kapolrestabes dikarena Penjabat Kapolsek Medan Baru berstatus PS
5. Kasus dugaan perselingkuhan oknum Mantan Kasatreskrim Serdangbedagai dengan
oknum Polwan. Dimana kasus ini dilaporkan oleh istri mantan Kasatreskrim ke Propam
Polda Sumut.
6. Kasus diduga oknum penyidik meniduri istri tersangka di Polsek Kutalimbaru. Berujung
pada pencopotan Kapolsek dan jajarannya.
7. Kasus viral Istri Kapolres Tebing Tinggi AKBP Agus Sugiarso pamer uang di Medsos,
berujung pada pencopotan Kapolres tersebut.
8. Kasus penyerangan dua anggota polri oleh sekolompok anggota organisasi kepemudaan
di Medan. Videonya pun viral, kedua oknum anggota polri mengalami luka serius.
9. Kasus perampokan toko emas di pasar Simpang Limun, Medan. Satu anggota sekuriti
terluka kena tembakan oleh pelaku.
10. Kasus matinya Pemred Media Online di Pematangsiantar, ditembak oleh pelaku.
11. Maraknya aksi begal dan premanisme di Medan, yang mengganggu kamtibmas dan
cenderung membuat kota Medan tidak kondusif.
Dari beberapa kasus diatas, BEM Nusantara melihat, sudah sangat layak Kapolri Jenderal Listyo
Sigit Prabowo mengevaluasi kinerja Kapolda dan Kapolrestabes.
“Kami berharap Kapolri mencopot keduanya dari jabatan. Karena tidak mampu membina
anggotanya dan menjaga Kamtibmas,” tegas pria yang disapa Nanda.
Ia juga melihat lemahnya intelijen Polri di Polda Sumut dalam menganalisa dan mencegah
munculnya konflik dan mengatasi masalah.
Nanda menegaskan BEM Nusantara sangat mendukung program Kapolri salah satunya Polri
Presisi dan memotong kepala yang busuk.
“Ikan busuk dari kepala bukan ekor. Saatnya Pak Kapolri membenahi Polda Sumut dengan
menindak tegas pimpinan yang tidak mampu,” tutupnya.